Soal Aksi Anarkis Pelajar di Padang, Disdik Sumbar: Ini Kriminal, Bukan Kenakalan Remaja Lagi

Langgam.id - Disdik Sumbar menyerahkan proses hukum pelajar terlibat aksi anarkis di SMKN 1 Padang kepada polisi, karena ranah kriminal.

Tangkapan layar video aksi anarkis pelajar di Padang yang viral di media sosial.

Langgam.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatra Barat (Sumbar) menyerahkan proses hukum terhadap para pelajar terlibat aksu anarkis di SMKN 1 Padang kepada pihak kepolisian. Tindakan siswa itu dinilai sudah masuk ke ranah kriminal.

Kepala Disdik Sumbar, Barlius mengatakan, saat ini sejumlah pelajar yang diduga menjadi pelaku penyerangan di SMKN 1 Padang sudah ditangkap polisi. Mereka ditahan di Mapolresta Padang dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Para pelaku sedang diproses karena ini sudah termasuk kriminal, ini bukan lagi kenakalan remaja, mereka membawa senjata celurit, melukai dan membahayakan orang lain, ini sudah jauh dari kenakalan," ujar Barlius di Padang, Jumat (29/7/2022).

Barlius juga mengaku setuju para terduga pelaku aksi anarkis di SMKN 1 Padang itu ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku, karena mereka sudah melampaui batas. Tindakan tegas dan sanksi yang proporsional perlu diberikan kepada mereka.

Kepada sekolah yang diserang, kata Barlius, juga meminta tidak terjadi provokasi. Kepala sekolahnya diminta mengawal anak-anak mereka di sekolah dan tidak boleh lagi keluyuran keluar.

"Kalau ada anak-anak yang sudah drop out dan tidak tercatat lagi di sekolah, maka itu bukan lagi wewenang sekolah, itu wewenang kepolisian," ucapnya.

Kepolisian, sebut Barlius, hingga saat ini juga terus mencari siapa provokator dari penyerangan tersebut. Sebab, sebelumnya ada penyerangan juga dan sudah tenang, namun tiba-tiba muncul lagi penyerangan antar pelajar, Kamis (28/7/2021).

Saat ini, lanjut Barlius, pihaknya juga meminta kepada kepala sekolah berkoordinasi dengan Polsek di sekitar sekolah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar tawuran tidak terulang lagi dengan cara meningkatkan keamanan di sekolah.

Dia menyebutkan, saat ini dibutuhkan rasa aman dari semua pihak termasuk dari masyarakat. Termasuk orang tua agar berperan dalam mencegah tawuran dengan cara mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. "Kita juga minta kepada masyarakat bagi yang melihat terjadi tawuran agar diinformasikan segera kepada pihak keamanan," katanya.

Baca juga: Kata Mantan Preman Izet Soal Aksi Anarkis Pelajar di Padang Pakai Celurit

Selain itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan wakilnya Audy Joinaldy sudah berkordinasi dengan Polresta Padang untuk meningkatkan keamanan.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

SPPG Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, sudah menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 2.331 siswa di enam sekolah
Dapur MBG Purus Padang Barat Salurkan Makanan untuk 2.331 Siswa di 6 Sekolah
Polda Sumbar telah meringkus sembilan orang dalam kasus dugaan penyerangan dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI
Polisi Ringkus 9 Orang Terkait Dugaan Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
Dua orang anak menjadi korban kekerasan saat aksi pembubaran dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI Anugerah Padang
Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang, Dua Anak Jadi Korban
Polisi berhasil mengungkap pelaku perampokan seorang nenek bernama Guslina (84)-sebelumnya tertulis 79 tahun, di Kota Padang, Sumatra Barat
Pelaku Perampokan Nenek di Padang Ditangkap: Keponakan, Sempat Dampingi Polisi Olah TKP
Seorang perempuan lanjut usia bernama Guslina (79) dirampok dan mendapat tindakan kekerasan. Peristiwa ini terjadi di kediaman korban
Nenek di Padang Dirampok Saat Ingin Salat Tahajud: Dibekap-Dipukuli, Emas Raib
Mitigasi Banjir di Padang, Sungai Pampangan Dikeruk
Mitigasi Banjir di Padang, Sungai Pampangan Dikeruk