Langgam.id- Situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA dan SMK Sumbar sempat dibangun guru dan siswa SMK 4 Payakumbuh. Sekolah ini dikenal fokus di bidang Teknologi Informasi dan Multimedia.
Baca juga: Situs PPDB Online Sumbar Ternyata Dibuat Guru dan Siswa SMK 4 Payakumbuh
SMK 4 Payakumbuh ditunjuk Dinas Pendidikan Sumbar untuk membuat situs PPDB online dengan laman http://ppdbsumbar2020.id/. Namun, situs tersebut sempat menuai protes karena sempat eror dan tidak bisa diakses.
Kepala Sekolah SMK 4 Payakumbuh Aizur Hedi mengatakan, anggaran pembuatan dan pengelolan situs PPDB online ditanggung sekolah.
"Kalau soal pendanaan waktu itu, memang pada umumnya ditangani sendiri. kita juga tidak ada kontrak dengan dinas, kan kita satu badan dengan dinas. Tidak ada lelang," ujarnya kepada langgam.id Rabu (08/07/2020).
Sedangkan untuk server situs PPDB, kata dia, memanfaatkan yang dimiliki sekolah dan meminjam milik perusahaan industri yang sebelumnya pernah menjalin kerja sama dengan SMK 4 Payakumbuh.
Ia mengatakan, timnya bekerja siang malam untuk membuat situs PPDB online. Setelah dilakukan diuji coba, situs tersebut resmi meluncur pada 22 Juni 2020.
Baca juga: Orang Tua Murid Keluhkan PPDB Online Tidak Berjalan Baik
Namun, kata dia, pada hari pertama pembukaan pendaftaran PPDB server situs down, akibat serentaknya calon peserta didik mengakses.
"Semua masuk peserta didik dengan situs sama, tidak sanggup menampung mungkin," ujarnya.
Ia mengaku, timnya pun segera pun memperbaikinya, pada hari kedua situs PPDB Sumbar kembali dapat diakses dengan menambah kapasitas server sebesar 128 gigabyte.
Dengan penambahan kapasitas server tersebut, kata dia, situs bisa menampung pendaftar mencapai 300 ribu orang.
Akhirnya pada 23 Juni 2020, laman http://ppdbsumbar2020.id/ kembali bisa diakses. Kata dia, sebanyak 28 ribu calon peserta didik berhasil mendaftar saat itu.
"Ternyata ada permasalahan lain, kami berusaha terus untuk memperbaikinya," ujarnya.
Namun, sejak 24 Juni 2020 pengelolaan situs diserahkan ke Dinas Pendidikan Sumbar, yang akhirnya memutuskan mengalihkan ke tim Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai pengawas dan pembimbing.
Baca juga: Kadis Pendidikan Jelaskan pada DPRD Sumbar Cerita di Balik Situs PPDB Online
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Fikri mengatakan, tidak ada anggaran khusus untuk PPDB online.
"Tidak ada anggaran di Disdik Sumbar, boleh di cek. Keputusan itu beranjak dari pengalaman kita pada tahun sebelumnya," kata Adib saat rapat berasma anggota Komisi V DPRD Sumbar Senin lalu.
Ia menjelaskan, kalaupun Disdik Sumbar menganggarkan PPDB maka tidak bisa dibayarkan, sebab tugas Disdik tidak membuat aplikasi. Tugas membuat aplikasi adalah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Disdik harus bekerjasama dengan Diskominfo untuk membuat aplikasi dalam sektor pendidikan.
Pihaknya pernah mengirim surat ke Diskominfo soal aplikasi. Namun, saat itu Diskominfo menyatakan tidak sanggup untuk mengerjakan aplikasi tersebut. Sebab sumber daya yang sangat terbatas.
Selain itu, Disdik juga pernah dijanjikan Pusdatin aplikasi akan dibuat. Tetapi informasi terakhir Pusdatin hanya bisa membuat alikasi untuk pendaftaran tingkat SD dan SMP.
"Makanya kita jauh-jauh hari mempersiapkan, bagaimana kita bisa menyiapkan, kita harus melaksanakan PPDB," katanya.
Akhirnya Disdik memberdayakan tenaga dari SMK berdasarkan rapat dengan para kepala sekolah. Akhirnya ditunjuk sejumlah tenaga ahli komputer dan jaringan dari SMK 4 Payakumbuh dan SMK 8 Padang untuk mengerjakan aplikasi PPDB.
"Kita punya SMK yang bisa dan hebat, walaupun sekolah kita begitu, tapi teman-teman kita ini punya prestasi di tingkat nasional," katanya. (Irwanda/SRP)