Langgam.id - Kabar penangkapan anak seorang Purnawirawan Polisi yang terlibat narkoba dibenarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatra Barat (Sumbar).
Pelaku penyalahgunaan narkoba itu berinisial MS (26). Ia ditangkap saat berada di kediamannya kawasan Kampung Jambak Dalam, Karang Gantiang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. BNN Sumbar menangkap MS bersama rekannya BS (34) pada Jumat (19/7/2019) kemarin.
Informasinya, penangkapan anak Purnawirawan Polisi ini berawal dari pengembangan kasus penangkapan pelaku AK (22) yang lebih dulu ditangkap di kawasan Gajah Mada, Padang Utara, Kota Padang.
Dari penangkapan ketiga pelaku penyalahgunaan narkoba ini, petugas menyita barang bukti berupa dua paket ganja dengan ukuran berbeda plua timbangan. Satu paket sedang milik pelaku AK dan satu paket besar didapati dari pelaku MS dan BS.
"Iya betul (anak Purnawirawan). Biasalah, namanya pelaku kejahatan itu bermacam-macam. Mau anak anggota atau anak siapa. Kalau melakukan tindak kejahatan, tetap kita lakukan penyidikan," kata Kepala BNN Sumbar Brigjen Pol Khasril kepada awak media, Senin (2/7/2019).
Khasril merincikan, untuk paket ganja dari penangkapan pelaku pertama beratnya mencapai 500 gram. Sedangkan untuk dua pelaku kedua, didapati ganja seberat 700 gram. Namun, semua barang bukti nantinya akan kembali ditimbang ulang.
"Jadi terungkapnya kasus ini karena sudah kami pantau jauh hari melalui jasa pengiriman (ekspedisi). Sebelumnya, sempat kami loloskan pengiriman pertama. Tapi sudah ditangkap pelakunya di lokasi penerimaan yaitu di Pasuruan Jawa Timur," katanya.
Dari pengiriman pertama itu, kata Khasril, pihaknya melakukan pengintaian untuk pengiriman selanjutnya. Alhasil, didapati satu paket yang diketahui milik pelaku AK di salah satu jasa pengiriman barang yang dilanjutkan dengan pengembangan atas barang bukti pelaku MS dan BS di kediamannya.
"Ini kasus akan kami kembangkan, karena ini dugaan dari mereka dikirim ke mana (daerah Pasuruan). Nanti pendalaman lebih lanjut apakah ada yang diedarkan di Kota Padang atau gimananya," katanya. (Irwanda/RC)