SISSCa 2019, Mendikbud RI: Sawahlunto Kreatif Branding Songket Silungkang

SISSCa 2019, Mendikbud RI: Sawahlunto Kreatif Branding Songket Silungkang

Mendikbud RI, Muhadjir Effendy membuka secara resmi SISSCa 2019 (Foto: Humas Pemko Sawahlunto)

Langgam.id – Sawahlunto International Songket Silungkang Carnaval (SISSCa) ke-5 tahun 2019 dibuka secara resmi oleh Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik Indonesia, Minggu (8/9/2019).

SISSCa 2019 diwarnai keberagaman desain Songket Silungkang yang ditampilkan lebih dari 100 tim, termasuk tim mancangera yang berasal dari mahasiswa asing Universitas Andalas, pertukaran pemuda dan Negara tetangga, Malaysia.

Pelaksanaan SISSCa ke-5 tersebut mendapat pujian dari Mendikbud, Muhadjir Effendy. Dikatakannya, SISSCa merupakan kreatifitas Sawahlunto dalam memberi nilai tambah (branding) pada Songket.

“Era industri 4.0 sekarang ini, dalam kompetisi yang sangat menantang, maka setiap produk yang ditawarkan ke pasar harus ada branding dan unique sellingnya. Sehingga, butuh daya kreatif dan inovatif dalam mengelola itu,” ujarnya melalui rilis yang diterima Laggam.id, Minggu (8/9/2019).

Menurut Muhadjir, penyelenggaraan SISSCa termasuk dalam daya inovatif Sawahlunto untuk membranding Songket Silungkang. “Bagus sekali, publik jadi tahu bahwa Songket Silungkang dari Sawahlunto ini kaya dengan sejarah dan budaya serta didesain dengan sedemikian rupa dalam beragam pola,” jelasnya Muhadjir dalam kata sambutannya saat membuka SISSCa 2019 di Sawahlunto.

Lebih lanjut, dalam melestaraikan dan menjual prosoek kekayaan produk lokal, memang harus begitu. “Jangan sampai produk lokal kalah bersaing, karena tidak ada sentuhan kreatifitas dan inovasi,” ucapnya.

Dia berharap, Songket Silungkang dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat (pengrajin/penenun), dan itu perlu kerja keras. “Bahwa Songket Silungkang masuk dalam warisan budaya benda nasional, ini berarti akan mempekuat uniqu selling yang dimiliki Songket Silungkang,” katanya.

Sementara itu, Walikota Sawahlunto, Deri Asta menyebutkan, bahwa Songket Silungkang ini merupakan warisan mahakarya leluhur Silungkang yang terus dilestarikan sampai sekarang.

“Ini bukan Songket biasa, ini punya nilai sejarah dan budaya yang luar biasa. Kami akan upayakan agar nilai ekonomi Songket Silungkang semakin meningkat,” ujarnya.

Dia juga ucapkan terima kasih atas kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pelaksanaan SISSCa 2019. “Kami merasa sangat senang dan terhormat. Apalagi, bapak ibuk mau membeli Songket dan memakainya di Jakarta. Kami juga ingin Songket Silungkang dipakai secara nasional, sama halnya dengan batik,” ungkap Deri.

SISSCa 2019, kata Deri, tercatat ada sejumlah kategori, seperti umum, dalam kota, umum luar kota serta pelajar SMP dan SMA dalam kota. “Jumlah peserta lebih dari 100 tim, termasuk juga tim mancanegara,” katanya. (*/ZE)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Songket Lintau Diperagakan di Ajang 'Pesona Wastra Warna Alam'
Songket Lintau Diperagakan di Ajang 'Pesona Wastra Warna Alam'
Songket Diakui UNESCO dari Malaysia, Gubernur Sumbar Sampaikan Keberatan
Songket Diakui UNESCO dari Malaysia, Gubernur Sumbar Sampaikan Keberatan
Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia, Komunitas Seni Nan Tumpah Pentaskan "Catatan si Padang"
Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia, Komunitas Seni Nan Tumpah Pentaskan "Catatan si Padang"
Pemko Solok Izinkan Sekolah Belajar Tatap Muka
Covid-19 Melonjak, Kemendikbud Ingin Opsi Sekolah Tatap Muka Tetap Ada
nadiem, 2021 ditiadakan
Posisi Mendikbud dan Tokoh Muhammadiyah dalam Isu Reshuffle Kabinet
Pengrajin Songket Pandai Sikek Butuh Bantuan Alat Tenun Bukan Mesin Modifikasi
Pengrajin Songket Pandai Sikek Butuh Bantuan Alat Tenun Bukan Mesin Modifikasi