Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pegawai di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumbar, Padang, Selasa (18/5/2021). Sidak dilakukan setelah dua hari masuk kerja usai Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Sidak dilakukan untuk mengetahui secara langsung, apakah ada yang tidak disiplin dan tidak masuk kerja di hari kedua usai libur lebaran. Tiba kantor Dinas PMD, ia langsung meninjau kondisi ruangan dan berbincang dengan sejumlah pegawai.
Mahyeldi menemukan masih ada beberapa pegawai mengambil absen online di rumah dengan alasan tidak memiliki HP Android, sehingga terpaksa menggunakan HP anaknya. Menurutnya hal demikian perlu diawasi, karena mengambil absen online harus di kantor, tidak di rumah karena radiusnya harus lima meter jaraknya dari kantor.
"Kita tidak bisa terima alasannya, itu merupakan pemahaman tidak benar dalam tugas dan pengawasan. Absen online ini perlu pengawasan oleh kepala OPD. Sekiranya ada gangguan terhadap absen online maka buat absen manual di kantor," katanya.
Kemudian ia juga menyebutkan masih ada diantara ASN yang belum lengkap memakai atribut sebagai ASN. Padahal pegawai itu sudah ditegaskan menggunakan atribut seperti pakai korpri dan pakai pin.
"Karena kita ketahui sebelumnya dimasa jabatan pak Irwan Prayitno jadi gubernur, sudah ada aturan seperti ini. Kami hanya mencegah untuk meminimalisir apa yang harus disiplinkan," ujarnya.
Ia juga meminta kepada pimpinan dan masing-masing kepala bidang perlu mengawasi langkah dan kedisiplinan pegawai. Kemudian, bagi yang melaksanakan pelanggaran pada hari ini agar diberikan sanksi mengenai kedisiplinan.
"Baik kesalahan mengenai absensi maupun penggunaan atribut supaya dievaluasi apa yang terjadi pada hari ini untuk kebaikan tingkat kepatuhan ASN," sebutnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada Plt. Sekretaris Dinas PMD agar mengetahui pergerakan pegawai setiap hari siapa saja yang dinas luar. Menurutnya, selaku kepala kantor yang menggantikan kepala dinas, harus tahu siapa saja pegawai yang melakukan perjalanan dinas hari itu.
"Ini perlu dibenahi dan secara kedisiplinan perlu ditingkatkan dan perlu diperkuat," katanya.
Mahyeldi juga menemukan ada beberapa pegawai yang masuk kerja pukul 07.30 WIB tetapi tidak bekerja. Kemudian, ada yang minum pagi duduk di warung, hal juga tidak benar.
"Untuk itu, kita minta kepada masing-masing kabidnya agar memberikan tugas kepada bawahannya, lalu berikan kepada mereka apa yang akan mereka kerjakan untuk hari esok," bebernya.
Mahyeldi mengungkapkan, pada sidak hari ini, dari 56 orang pegawai di kantor tersebut, ia menemukan pegawai tidak hadir sebanyak 11 orang. Termasuk juga yang terlambat, artinya presentasenya termasuk tinggi.
Serapan Anggaran Rendah
Selain itu, Mahyeldi juga menyebutkan serapan anggaran di Dinas PMD Sumbar masih 10 persen, dan fisiknya baru 18 persen. Padahal targetnya sudah 40 persen ini masih jauh fasenya. Artinya, pekerjaan yang mereka lakukan masih banyak. Sementara cara kerjanya lalai, walaupun masuk kerja sudah tepat waktu.
"Saya kira rasa tanggung jawab rasa memiliki daerah, kemudian rasa tanggung jawab dengan tugasnya itu perlu ditingkatkan untuk dijadikan masukan nanti kepada seluruh OPD sebagai bahan pertimbangan bagi BKD ataupun juga BPSDM dalam rangka apa yang mereka lakukan," ujarnya. (Rahmadi/yki)