Sidak Gudang Farmasi, Anggota DPRD Pasaman Barat Temukan APD Menumpuk

Sidak Gudang Farmasi, Anggota DPRD Pasaman Barat Temukan APD Menumpuk

Ketua DPRD Pasaman Barat Parizal Hafni saat sidak di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Pasaman Barat. (Iyan)

Langgam.id- Anggota DPRD Kabupaten Pasaman Barat menemukan tumpukkan Alat Pelindung Diri (APD) senilai Rp 2,1 miliar, saat inspeksi mendadak di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Jumat (12/06/2020).

Baca juga: Hasil Swab 32 Petugas dan Warga Binaan Lapas Terbuka Pasaman Barat Negatif Corona

"Kami dapat informasi APD baru menumpuk di gudang farmasi Dinkes, dan belum disalurkan," ujar Ketua DPRD Pasaman Barat Parizal Hafni Jumat (12/06/2020).

Parizal mengaku kecewa melihat APD menumpuk tersebut. Sebab, APD ini sangat dibutuhkan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19.

"Kita minta pemerintah, terutama Dinkes tidak main-main menangani Covid-19 ini," ujarnya.

Anggota DPRD Muhammad Guntara juga mempertanyakan alasan APD tersebut baru datang dan belum disalurkan. Padahal Pasaman Barat sangat membutuhkan APD ini.

"Kita minta Dinkes bisa menjelaskan masalah ini, karena pembelian APD ini dari uang rakyat," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Jon Hardi mengatakan, APD senilai Rp 2,1 miliar itu berupa 3.000 box masker bedah, 140 pelindung wajah, pelindung mata 150 buah, 1.000 buah apron, sarung tangan non steril 1.000 buah, sarung tangan steril 1.000 pasang, cover all atau baju hazmat 1.500 paket, 120 pasang sepatu bot, 1.000 pasang penutup sepatu, dan 1.000 buah penutup kepala.

"Barang barang ini datang beberapa waktu lalu, dan sudah kita periksa bersama inspektorat, dan akan dibagikan Senin depan," ujarnya.

Jon Hardi mengatakan, semua APD tersebut bukan digunakan untuk masyarakat umum, melainkan untuk kebutuhan petugas medis di seluruh puskesmas dan RS Yarsi.

Hingga hari ini, kata dia, stok APD di puskesmas masih tersedia, bersumber dari pengadaan tahun lalu, sumbangan dari Kemenkes dan pihak ketiga.

"Kedatangan APD ini sudah tepat, seiring dengan mulai menipisnya stok di gudang puskesmas," ujarnya.

Jon Hardi mengatakan, APD ini sangat dibutuhkan petugas medis selama kenormalan baru. Sebab, saat melayani masyarakat, petugas harus memperhatikan protokol kesehatan dan menggunakan APD.

Bahkan jika dihitung, kata dia, Dinkes masih kekurangan APD hingga Desember mendatang.

"Saya sudah Koordinasi dengan provinsi, APD ini masih sangat dibutuhkan petugas hingga waktu yang panjang kedepan," ujarnya. (Iyan/SRP).

Baca Juga

7.764 Pekerja Pekebun Sawit di Pasbar Terima Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
7.764 Pekerja Pekebun Sawit di Pasbar Terima Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Puluhan petani dari Nagari Kapa, Kabupaten Pasaman Barat, menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumatra Barat pada Rabu (23/10/2024).
Puluhan Petani Gelar Aksi Damai, Desak Polisi Ditarik dari Lahan di Nagari Kapa
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Tujuh WNA ditangkap di Pasaman Barat setelah diduga terlibat dalam penyebaran ajaran sesat. Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral
Tujuh WNA Ditangkap di Pasaman Barat, Diduga Sebarkan Ajaran Sesat