Langgam.id - Mantan Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe mulai meramaikan gelaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) 2020.
Baliho Sadiq juga tampak bertebaran di sejumlah sudut Jalan Raya di Sumbar. Sadiq pun tak menampik dirinya bakal ikut "bertarung" di Pilkada yang digelar serentak tahun depan.
Dia mengaku sudah mendaftar sebagai calon wakil gubernur ke tiga partai politik (parpol) di Sumbar. Masing-masing PAN, NasDem, dan Partai Gerindra.
Ia mendaftar ke tiga partai itu sebagai bakal calon wakil gubernur. Pertimbangan menjadi calon wakil adalah karena Sadiq tidak lolos dalam pemilihan legislatif (Pileg) April 2019 lalu.
"Saya realistis, dalam pertemuan saya sampaikan bahwa saya sebagai wakil, bukan sebagai gubernur," katanya saat dihubungi langgam.id, Jumat (8/11/2019).
Sadiq tidak berhenti di tiga partai, jika nantinya ada parpol lain yang membuka pedaftaran, ia mengaku siap kembali mendaftar. Seperti ke Partai PKB, Demokrat dan sebagainya. Namun hingga kini, ia belum mendapat kabar adanya parpol lain membuka pendaftaran bakal calon.
"Dalam politik ini tidak ada yang pasti. Tentu saya mengikuti proses di partai itu bagaimana," katanya.
Saat ini, Sadiq mengaku terus melakukan pendekatan kepada masyarakat. Seperti sosialisasi tatap muka maupunn lewat media sosial dan baliho. Dia juga melakukan pendekatan kepada sejumlah tokoh politik yang digadang-gadang bakal menjadi calon gubernur, antara lain Nasrul Abit dan Mulyadi.
"Cuma saya sifatnya lebih banyak menunggu saja, karena posisi kan wakil," ujarnya.
Berbekal pengalamam panjang, Sadiq mengaku percaya diri maju sebagai calon wakil gubernur. Ia berkarir sejak di birokrasi level paling bawah. Dia pernah menduduki jabatan eselon 1, 2, 3, dan 4. Pengalaman tersebut menurutnya, sangat berguna nantinya untuk menjadi kepala daerah. Dia juga 10 tahun memimpin Tanah. "Yang lain tidak ada yang selengkap itu," katanya.
Banyak hal yang harus diperbaiki di Sumbar. Ia berharap masyarakat hati-hati dalam menentukan pemimpin Sumbar 5 tahun mendatang. "Pemimpin yang diharapkan itu harus punya integritas dan mementingkan masyarakat banyak, bukan hanya mementingkan kelompoknya," ujarnya. (Rahmadi/RC)