Langgam.id - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Solok Selatan dilarang keluar rumah setelah menjalani pengambilan swab karena diduga kontak erat dengan pasien positif berinisial BM (56) yang juga berprofesi sebagai ASN di daerah itu.
Plt Bupati Kabupaten Solok Selatan, Abdul Rahman menyebutkan, agar ASN yang telah mengikuti tes swab agar tidak ke kantor terlebih dahulu, hingga hasil swabnya keluar.
"ASN dan juga unsur masyarakat lain yang diambil sampel Swab nya, untuk tidak ke kantor atau keluar rumah dulu. Saya minta untuk mematuhi protokol yang ada hingga hasil Swab keluar," ujarnya di Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (5/6/2020).
Dijelaskan Abdul Rahman, ia juga telah menginstruksikan agar masing-masing organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan penelusuran riwayat kontak secara cepat dan menyeluruh terhadap para ASN yang pernah kontak erat untuk diambil sampelnya.
Hal itu berujuan agar bisa sesegera mungkin mendeteksi serta mengambil keputusan tepat dalam menangani wabah Virus Corona (Covid-19) di Solok Selatan.
"Seperti halnya kasus di KPGD, kita harus segera melakukan upaya penelusuran dengan cepat guna memutus rantai penyebaran Corona. ASN dan masyarakat yang pernah merasa kontak dengan yang bersangkutan, agar segera melapor dan diambil sampelnya," tegas Abdul Rahman.
Lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Novirman mengatakan, bahwa pihaknya telah langsung memulai penelusuran dan pengambilan sampel sejak kemarin.
Pengambilan sampel juga dilanjutkan pagi ini di Kantor Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan dan Puskesmas Muara Labuh.
Selain penelusuran, kata Novirman, pihaknya juga telah meminta kepada seluruh ASN dan masyarakat agar melaporkan diri jika merasa pernah kontak erat dengan pasien positif berinisial BM.
Kondisi pasien positif tersebut, jelas Novirman, dalam keadaan sehat dan stabil, dan tidak ada gejala.
Baca juga : 53 Persen Kasus Covid-19 di Sumbar Sembuh, 5 Daerah Tak Ada Lagi Pasien Positif
Pagi ini, khusus pasien beserta istri dan anak-anaknya dilakukan pengambilan swab di RSUD Solsel.
"Istri dan 3 orang anak beliau di Solsel diambil sampelnya pagi ini di RSUD. Termasuk BM sendiri juga diambil kembali, karena sudah 7 hari sejak diambil sampel pertama. Mudah-mudahan besok hasilnya sudah kita ketahui, karena khusus keluarga pasien positif, hasilnya bisa dipercepat keluar," kata Novirman.
Sementara, keluarga pasien yang berada di Padang, menurutnya akan dikoordinasikan dengan pihak terkait di daerah itu guna dilakukan penelusuran lebih lanjut. (*/ZE)