Langgam.id- Warga keturunan India di Padang Sumatra Barat yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Muhammadan, terus mempertahankan tradisi serak gulo (sebar gula).
Acara serak gulo dilakukan di depan Masjid Muhammadan Jalan Pasar Batipuh, Padang Selatan, kota Padang pada Selasa (5/2/2019) sore. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat keturunan India atas rezeki yang telah didapatkan.
Serak gulo adalah tradisi menaburkan gula dari atas tempat yang tinggi di depan masjid Muhammadan dan sekitarnya, kemudian masyarakat menantikan di bawah untuk menangkap gula yang disebarkan tersebut.
Selain simbol mengungkapkan rasa syukur, tradisi Serak Gulo juga untuk memperingati wafatnya ulama di Nagore, India, yakni Shaul Hamid. Seorang ulama sufi besar yang sangat dihormati muslim di India.
"Shaul Hamid itu semacam orang suci, dia membagikan gula sebagai rasa syukur atas manisnya ilmu dan rezeki yang dia dapatkan," kata Ali Khan Abu Bakar Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang.
Tradisi serak gulo di Kota Padang juga sudah dilakukan sejak lebih dari 200 tahun lalu. Jadwal serak gulo selalu dilakukan setiap tanggal 1 Jumadil Akhir tahun Hijriah.
Menurut Ali Khan tradisi serak gulo hanya terdapat di tiga negara yaitu di India, Singapura, dan Indonesia.
"Tradisi serak gulo merupakan satu-satunya tradisi keturunan India yang ada di Indonesia, dan itu hanya ada di Padang," kata Ali Khan kepada wartawan setelah selesai prosesi serak gulo.
Menurut Ali Khan prosesi serak gulo kali ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sekarang lebih ramai, kalau tahun kemaren kita membagikan sekitar enam ton gula, tahun ini kita bagikan sekitar delapan ton gula," kata Ali Khan.
Dalam acara serak gulo tampak ribuan masyarakat mengikuti dengan penuh antusias, termasuk wisatawan asing. Sora (21), seorang turis asal Mesir mengatakan acara tradisi serak gulo sangat menarik.
"Saya sangat menikmatinya, ini pertama kali saya melihat ini, saya juga mendapat kan dua kantong gula tadi," katanya. (Rahmadi/HM)