Sempat Tertunda, Pembangunan Kawasan Monumen Bela Negara Kembali Diperjuangkan

Sempat Tertunda, Pembangunan Kawasan Monumen Bela Negara Kembali Diperjuangkan

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Dok. Diskominfotik/sumbarprov.go.id)

Langgam.id - Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat mengupayakan kembali percepatan pembangunan kawasan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota yang sempat tertunda selama beberapa tahun. Upaya ini ditandai dengan audiensi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Selasa (16/11/2021).

Gubernur Mahyeldi meminta Ketua MPR RI dapat menjembatani kepada pihak-pihak terkait sehingga kelanjutan pembangunan dapat segera terwujud. Sebab, kata Mahyeldi, pengerjaan pembangunan Monumen Bela Negara telah dimulai sejak tahun 2012 namun tertunda hingga saat ini.

"Dengan memperingati Hari Bela Negara ke-73 tahun 2021 ini, kita mengiginkan adanya perubahan yang signifikan atas pembangunan kawasan Monumen Bela Negara,” kata Mahyeldi setelah pertemuan.

Selain Gubernur Sumbar, audiensi dihadiri Sekretaris Daerah Hansastri dan Kepala Kesbangpol Jefrinal Arifin, serta Kepala Badan Penghubung Provinsi Sumatera Barat Andre Setiawan. Pertemuan yang digelar di ruang rapat Ketua MPR RI itu juga melibatkan beberapa perwakilan dari Yayasan Generasi Lintas Budaya Foundation.

Diketahui, pembangunan kawasan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota didahului dengan penyusunan rencana induk hingga seminar nasional baik di Padang maupun di Jakarta. Selanjutnya proses pembangunan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Sayangnya proses pembangunan terganjal anggaran daerah.

"Sehingga diperlukan percepatan pembangunan di kawasan tersebut dengan bantuan pemerintah pusat," kata Gubernur.

Bambang Soesatyo mengaku akan menindaklanjuti usulan Gubernur sesuai dengan Inpres Percepatan Penyelesaian Pembangunan Monumen Bela Negara di Provinsi Sumatera Barat. Ketua MPR RI berjanji akan membicarakan dengan seluruh pihak terkait untuk mempercepat proses kelanjutan pembangunan.

Monumen Bela Negara merupakan tonggak sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Dimana ketika itu, ibu kota Negara Indonesia jatuh ke tangan Belanda pada agresi militer tahun 1948.

Selain membahas percepatan pembangunan kawasan Monumen Bela Negara, Gubernur juga mengundang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri Peringatan Hari Bela Negara ke-73 tahun 2021 di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota. Undangan Gubernur disambut baik Bambang Soesatyo. Dirinya mengaku akan menjadwalkan kegiatan Peringatan Hari Puncak Peringatan Hari Bela Negara ke-73 di Koto Tinggi. (*/Debi Virnando)

Baca Juga

Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Ekspedisi Bela Negara, Menjemput Semangat PDRI di Masa Silam
Ekspedisi Bela Negara, Menjemput Semangat PDRI di Masa Silam
Pakar ilmu pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
Yonvitner, Putra Asal Limapuluh Kota Dikukuhkan Jadi Guru Besar IPB
M. FAJAR RILLAH VESKY
75 Tahun Peristiwa Situjuah, dan Chatib Soelaiman yang Tak Kunjung Jadi Pahlawan Nasional
Wali Nagari Guguak VIII Koto, Kabupaten Limapuluh Kota, YR resmi mengundurkan diri dari jabatannya usai beredar foto tidak senonohnya dengan
Wali Nagari Guguak VIII Koto Mundur Usai Foto Tak Senonohnya Beredar, Bupati Tunjuk Plt
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo mengatakan bahwa ada lima titik banjir yang cukup tinggi di kabupaten tersebut.
Limapuluh Kota Dilanda Banjir dan Longsor, Bupati Harapkan Bantuan Pusat dan Pemprov