Sempat Dibully, Wagub Sumbar Tetap Usul Pesantren Ramadan Secara Online

Sebanyak 87 ribu siswa SD, SMP dan SMA di Kota Padang akan mengikuti Pesantren Ramadan yang bakal digelar pada 4-25 Maret 2025.

Kegiatan Pesantren Ramadan di Padang. (foto: Pemko Padang)

Langgam.id - Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengusulkan agar kepala daerah mempertimbangkan untuk menutup kegiatan pesantren Ramadan secara tatap muka. Hal ini terkait semakin meningginya angka kasus penyebaran covid-19 di Sumbar.

"Saya kemaren berkomentar kepada kabupaten kota, kepala daerah agar sebaiknya dipertimbangkan sekolah dan pesantren Ramadan ditutup, itu saya sampai dibully orang banyak kan," ujar Audy di Bukittinggi, Kamis (22/4/2021).

Ia menjelaskan, usulan itu berdasarkan fakta banyaknya klaster besar yang berasal dari sekolah, mulai dari sejumlah sekolah seperti yang ada di Padang Panjang, Sawahlunto, dan Kota Padang. Terakhir di Kota Padang paling banyak yaitu di salah satu pesantren.

"Terakhir Padang paling banyak di sebuah pesantren, makanya saya bilang pesantren Ramadan ditutup," katanya.

Baca juga: Wagub Sumbar Sebut Sekolah dan Pesantren Ramadan Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19

Selain itu terang Audy, dirinya juga dihubungi langsung oleh dua orang tua murid lewat pesan di WhatsApp. Dalam pesan itu orang tua murid meminta agar pemerintah menutup pesantren Ramadan. Menurutnya itu suara perwakilan orang tua yang khawatir terhadap kondisi saat ini.

"Saya dihubungi oleh yang mungkin coba cari nomor saya dan dapat gitu, pak apa gak bisa dipertimbangkan pesantren Ramadan online saja, kan kami orang tua khawatir. Jadi itu suara orang tua, itu kan perwakilan suara orang tua, sehingga berkata demikian," ujarnya.

Pertimbangannya, menurut Audy, kondisi pesantren Ramadan yang banyak anak-anak kecil mulai dari tingkat SD hingga SMP. Anak-anak menurutnya, sulit bisa komitmen dan disiplin dalam menejalankan protokol kesehatan.

Selain itu, anak-anak juga suka bercanda, mengobrol bersama teman-temannya sehingga ini yang dikhawatirkan.

Baca juga: 198 Warga Asrama Ar Risalah Padang Positif Covid-19

"Sejauh ini klaster paling  besar banyak dari situ, nanti bisa menyebar ke keluarga, anak-anak ini alhamdulillah dari keluarga banyak yang tidak bergejala, dari 10 ada 9 yang tidak bergejala, tapi kan bawa virus," katanya.

Dikhawatirkan terang Audy, dari virus anak-anak bisa membawanya ke rumah lalu bisa menyebarkan kepada keluarga seperti orang tua atau kakek neneknya.

Kemudian menanggapi kenapa mall dan pusat perbelanjaan tidak ditutup, dia menjelaskan bahwa itu berbeda. Sebab di  mall masuknya lebih ketat, orang yang tidak pakai masker disuruh balik. Setiap yang masuk harus diukur suhunya.

Kemudian begitu juga di pasar tradisional, menurutnya di pasar tidak terlalu terjadi kontak antar orang seperti anak-anak di pesantren Ramadan. Kalau anak-anak di pesantren Ramadan malah kumpul dengan teman-temannya. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Ilustrasi Karhutla
BPBD Padamkan Karhutla 4 Hektar di Tanah Datar, Dekat Pemukiman
Pengadilan Negeri Padang memvonis mantan Kepala Wilayah BPN Sumbar Saiful tujuh tahun penjara dalam kasus korupsi lahan tol Sumbar. IST
Korupsi Lahan Tol Padang-Sicincin, Mantan Kepala BPN Sumbar Divonis 7 Tahun Penjara
Gunung Marapi kembali erupsi terjadi Selasa pagi 12 Agustus 2025, 08:39 WIB, dengan tinggi kolom abu ± 1.600 m
Gunung Marapi Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.600 M
Salah satu korban kekerasan anak dibawah umur dalam kasus perusakan rumah doa GKSI PAdang digendong oleh orang tuanya
Dua Anak Diduga Korban Perusakan Rumah Doa Masih Jalani Trauma Healing
Laga Persib Bandung vs Semen Padang berakhir 2-0 di Stadion Bandung Lautan Api Sabtu 09/08/2025.
Klasemen Super League Pekan Pertama, Semen Padang FC Posisi 17
Mayjen Arief Gajah Mada Resmi Jadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Berikut Profilnya
Mayjen Arief Gajah Mada Resmi Jadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Berikut Profilnya