Langgam.id - Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengapresiasi PT Semen Padang yang telah berpartisipasi dalam mendukung Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut melalui program Nabuang Sarok Semen Padang.
Apresiasi tersebut, diwujudkan melalui penyerahan sertifikat penghargaan kepada PT Semen Padang. Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Hendra Yusran Siry, kepada Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa, Selasa (11/4/2023) lalu.
Penyerahan penghargaan itu turut disaksikan sejumlah staf pimpinan PT Semen Padang. Diantaranya, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Z Lubis, Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Juke Ismara, dan Kepala Unit Komunikasi dan Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati.
Kemudian dari KKP, hadir Koordinator Kerjasama, Humas dan Pelayanan Sesdit Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Fivien Ocktaviani, Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir (PELP) Muda Subkoordinator Penanggulangan Pencemaran Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Suryo Prasojo dan Plt. Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Rahmat Irfansyah.
Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa mengucapkan terimakasih atas sertifikat penghargaan yang diberikan KKP melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. Tentunya, penghargaan dari kementerian ini akan menjadi cambuk bagi PT Semen Padang untuk semakin konsen terhadap lingkungan.
Apalagi, PT Semen Padang juga merupakan industri semen yang telah meraih Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Jadi, sebagai industri semen peraih Proper Hijau, tentunya kami di PT Semen Padang juga punya tanggung jawab untuk memperhatikan lingkungan. Salah satunya, melalui program Nabuang Sarok. Program berbasis aplikasi ini sengaja kami gulirkan untuk mendukung pemerintah daerah dalam menangani permasalahan sampah," kata Asri.
Program Nabuang Sarok ini, Sebut Asri Mukhtar, merupakan suatu peluang untuk merubah budaya masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih kepada pemilahan. Menurutnya, jika budaya pemilahan ini berlanjut dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat, maka ke depan pengelolaan sampah di Sumbar akan menjadi lebih baik.
"Ini yang kami harapkan dari Nabuang Sarok ini. Karena, dari awal kami ingin program ini bisa membantu pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sampah. Setidaknya dari sisi pemerintah, pengelolaan sampah secara terpilah oleh masyarakat melalui Nabuang Sarok akan membuat jumlah timbunan sampah di TPA berkurang," ujarnya.
Kemudian bagi masyarakat, kata Asri melanjutkan, Program Nabuang Sarok ini akan dapat meningkatkan peluang ekonomi. Karena, setiap sampah yang telah dipilah kemudian disetor ke Nabuang Sarok, akan diberikan poin yang nantinya bisa ditukar dengan berbagai hadiah menarik yang disediakan di aplikasi Nabuang Sarok.
"Nah, bagi kami di Semen Padang, sampah terpilah yang diterima dari masyarakat melalui Program Nabuang Sarok, nantinya akan kami manfaatkan untuk mensubsitusi batubara sebagai bahan bakar utama untuk memproduksi semen," ungkap Asri.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Hendra Yusran Siry, menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi PT Semen Padang, karena telah mendukung penanganan sampah di laut melalui Program Nabuang Sarok dengan memberdayakan para nelayan di Pantai Padang untuk melakukan pemilahan sampah.
"Penangangan sampah plastik di laut merupakan bagian dari Bulan Cinta Laut yang merupakan salah satu kebijakan Ekonomi Biru yang digagas KKP. Makanya, kami sangat apresiasi keterlibatan Semen Padang melalui Program Nabuang Sarok. Sebelumnya, Pak Menteri KKP, dengan Pak Menteri BUMN, Erick Thohir, juga sudah ada komitmen tentang kebijakan Ekonomi Biru ini. Jadi, ini adalah tindaklanjut dari komitmen Pak Menteri KKP dengan Pak Menteri BUMN," ujarnya.
Program Nabuang Sarok Semen Padang ini, lanjutnya, juga sesuai dengan harapan Menteri KKP, yaitu arahannya lebih kepada perubahan prilaku. Dan, perubahan prilaku itu dimulai dari awal, karena persoalan sampah terbesar itu ada pada pemilahan.
"Kalau pemelihannya sudah bagus, tentu sampah yang bernilai ekonomis tidak bercampur dengan sampah-sampah organik dan lain sebagainya," katanya.
Plt. Kepala BPSPL Padang, Rahmat Irfansyah menambahkan bahwa keterlibatan PT Semen Padang dalam mendukung Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, berawal ketika PT Semen Padang mensosialisasikan Program Nabuang Sarok ke sekolah-sekolah, dan BPSL Padang turut hadir dalam sosialisasi tersebut.
Kemudian, BPSPL Padang menawarkan dua esensi kepada PT Semen Padang. Pertama, soal Bulan Cinta Laut yang berfokus kepada sampah laut atau sampah yang berpotensi bisa masuk kelaut yang tentunya bisa merusak kesehatan laut. Kedua, memberdayakan nelayan melalui pemilahan sampah yang tentunya memberikan sirkulasi ekonomi kepada nelayan itu sendiri.
"Jadi, kami tidak hanya mengajak nelayan untuk peduli sampah, tapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada nelayan. Nah, disinilah peran Semen Padang. Bahkan, Semen Padang melalui Program Nabuang Sarok telah mengambil langsung sampah yang telah dikumpulkan para nelayan untuk ditabung di Nabuang Sarok," katanya.
Dengan adanya Program Nabuang Sarok ini, tambah Irfansyah, sekitar 130 nelayan Pantai Padang, khususnya di Kampung Kampung Nelayan Cinta Laut, Pantai Purus, sangat antusias dengan Program Nabuang Sarok tersebut. "Bahkan, mereka telah berpartisipasi mengumpulkan sampah laut maupun sampah yang akan masuk ke laut untuk ditabung di Nabuang Sarok Semen Padang," tambah Irfansyah. (*/FS)