Langgam.id - Selama Februari 2020, terjadi 23 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan aktivitas gempa bumi Sumatra Barat Februari 2020, pada Selasa (10/3/2020) di akun resminya.
Dari 23 kali gempa tersebut, tiga kali gempa dirasakan. Gempa pertama yang dirasakan itu terjadi pada Sabtu (1/2/2020) pukul 16.09.31 WIB. Gempa dengan magnitudo 4,9 itu, tepatnya terjadi pada koordinat 2,85 Lintang Selatan dan 101,07 Bujur Timur. Sekitar 30 kilometer arah barat daya dari Muko-Muko dan Pesisir Selatan. Gempa pada kedalaman 32 kilometer ini dirasakan III hingga IV MMI (modified mercalli intensity).
Kedua, pada Kamis (13/2/2020) adalah gempa darat. Terjadi pada koordinat 0,40 Lintang Selatan dan 100,44 Bujur Timur atau sekitar 8 kilometer di Timur Laut Padang Panjang. Gempa ini dirasakan III-IV MMI di Padang Panjang, Tanah Datar dan Bukittinggi serta III MMI di Payakumbuh.
Gempa ketiga yang dirasakan itu terjadi pada Selasa (25/2/2020) pukul 3.39.24 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,1 itu, tepatnya terjadi pada koordinat 1,88 Lintang Selatan dan 99,97 Bujur Timur. Sekitar 47 kilometer arah timur laut dari Tua Pejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Gempa pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan III MMI (modified mercalli intensity) di Siberut, Tua Pejat dan Padang serta II MMI di Bukittinggi dan Padang Panjang.
Sisanya, 20 gempa lainnya tak dirasakan. Dari 23 gempa tersebut, 91 persen dengan magnitudo di bawah 3. Magnitudo 3-5 atau 5 ke atas, masing-masing hanya 4 persen.
Sebanyak 87 persen dari gempa tersebut, menurut data BMKG, terjadi pada kedalaman 60 hingga 300 kilometer. Hanya 13 persen gempa di bawah 60 kilometer.
Sebelumnya, dalam publikasi gempa mingguan, BMKG Padang Panjang merilis, gempa-gempa di Sumatra Barat, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai. (*/SS)