Sejumlah Pengikut Aliran Ibrahim Tauhid di Solok Kembali Bersyahadat

Sekretaris MUI Kabupaten Solok Elyunus. Foto: Istimewa)

Sekretaris MUI Kabupaten Solok Elyunus. Foto: Istimewa)

Langgam.id – Sekitar lima orang pengikut aliran Tauhid Ibrahim yang berkembang di Nagari Sumani, Kabupaten Solok, kembali mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai pengakuan menganut agama Islam.

Hal itu dibenarkan Ketua Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Solok melalui Kasi Intel Kejari Solok Ulfan Yustian Arif.

“Baru lima orang, kelimanya bersyahadat disaksikan oleh pihak terkait di kediaman Zainul di Sumani, Kabupaten Solok,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Solok, Elyunus mengatakan, prosesi syahadat terhadap kelima penganut aliran Ibrahim Tauhid itu dilakukan setelah diberikan pemahaman terhadap ajaran Islam.

“Inshaallah selesai lebaran haji ini, sisanya (penganut Ibrahim Tauhid) akan kita syahadatkan kembali,” katanya.

Baca Juga: Heboh Dugaan Aliran Sesat di Solok, Tak Percaya Nabi Muhammad dan Allah SWT

Menurut, kembalinya sebagian Penganut Ibrahim Tauhid ke dalam Islam setelah diberi pilihan. Mereka pun memilih untuk diberikan pemahaman tentang Islam dan memutuskan untuk kembali bersyahadat.

“Kita beri pilihan. Tidak mungkin berdebat dengan mereka karena mereka memang tidak punya ilmu soal itu, dan debat juga sudah pernah dilakukan pada Maret lalu. Jawabannya sederhana, itu yang diterima dari guru mereka,” katanya.

Secara umum, kata Elyunus, aliran yang mereka anut menyimpang dari Islam. Dalam Islam ada aliran yang sifatnya organisasi, seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan banyak lainnya.

“Aliran yang mereka anut tidak masuk dalam aliran-aliran dalam Islam, dan bukan bagian dari Islam,” katanya.

Sebelumnya, masyarakat Solok dihebohkan dengan munculnya aliran kepercayaan baru di Nagari Sumani itu. Mereka mengaku muslim dan di luar Islam. Sebab, mereka tidak mempercayai Allah SWT, serta tidak mengakui kenabiaan Muhammad SAW. Mereka hanya mengakui Nabi Ibrahim AS. (*/ICA)

Baca Juga

Polisi mulai melakukan penyelidikan mendalam kasus "glamping maut" yang menewaskan Cindy Desta Nanda (28) saat bulan madu bersama suaminya,
Polisi Mulai Selidiki Unsur Pidana di Kasus ‘Glamping Maut’: Kami Tegak Lurus
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Talang
Aktivitas Gempa di Gunung Talang Turun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Cindy Desta Nanda (28), korban meninggal diduga akibat keracunan karbon monoksida saat glamping di Alahan Panjang, Kabupaten Solok,
Suami Hadiri Pemakaman Istri, Keluarga Ungkap Penyebab Gilang Kritis saat Glamping di Alahan Panjang
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam memperluas konektivitas digital dan meningkatkan
Indosat Dukung Digitalisasi UMKM Batik dan Produk Lokal Solok: Perkuat Ekosistem Ekonomi Sumbar
Ilustrasi Karhutla
Karhutla di Kabupaten Solok Meningkat, Damkar Kekurangan Armada Pemadaman