Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap

Sejumlah DAS yang Diterjang Galodo Kembali Meluap

Galodo dari sungai Rangeh di Nagari Sungai Batang menyisakan kerusakan di kawasan pemukiman Jorong Labuah. Foto: Yose Hendra

Langgam.id – Hujan lebat yang mengguyur Sumatera Barat sejak Minggu siang (14/12) kembali memicu meluapnya sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang sebelumnya diterjang banjir bandang atau galodo. Arus air yang deras membawa lumpur serta material kayu, memicu kekhawatiran terjadinya banjir bandang susulan di kawasan permukiman warga.

Di Kota Padang, debit air DAS Batang Kuranji dilaporkan meningkat tajam setelah hujan turun tanpa jeda sejak siang hari. Air sungai tampak keruh dan mengalir deras, membuat warga yang bermukim di kawasan hilir diminta meningkatkan kewaspadaan.

Luapan air bahkan mulai merendam sejumlah permukiman yang berada di dekat bantaran sungai. Kawasan Tabiang Banda Gadang menjadi salah satu titik yang kembali terdampak genangan akibat meluapnya Batang Kuranji.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Agam. DAS Batang Tumayo di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, kembali meluap.

Yusra, warga Sungai Batang, mengatakan banjir kembali menghantam wilayah tersebut setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu sejak tengah hari.

“Dari pukul 12.00 sampai jam 15.00 sore tadi hujannya tidak reda-reda. Sungai Batang Tumayo kembali galodo,” ujarnya.

Luapan sungai ini membuat warga semakin waspada, mengingat Sungai Batang berada di jalur aliran material dari kawasan perbukitan di sekitar Danau Maninjau yang rawan mengirimkan lumpur dan kayu saat hujan deras berkepanjangan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca pada Minggu (14/12) pukul 16.10 WIB. BMKG menyebutkan potensi hujan sedang hingga lebat masih terjadi dan dapat disertai kilat, petir, serta angin kencang.

Pada pukul 16.30 WIB, hujan lebat diperkirakan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Solok, Sijunjung, Padang Pariaman, Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Dharmasraya, Solok Selatan, Pasaman Barat, serta Kota Padang dan Kota Pariaman.

Potensi cuaca ekstrem tersebut juga diperkirakan meluas ke Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah Datar, Solok, serta sejumlah kecamatan di Agam, Pasaman, dan Padang Pariaman, termasuk kawasan hulu dan hilir DAS yang selama ini dikenal rawan banjir bandang.

BMKG menyebutkan kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18.30 WIB.

Dengan intensitas hujan yang masih tinggi, masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai dan wilayah rawan longsor diimbau untuk tetap waspada, mengurangi aktivitas di sekitar aliran sungai, serta segera mengungsi ke tempat aman apabila debit air meningkat secara tiba-tiba. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Melayari Danau Maninjau: Kisah Perantau Masuk ke Lokasi Galodo Sungai Batang yang Terisolir
Melayari Danau Maninjau: Kisah Perantau Masuk ke Lokasi Galodo Sungai Batang yang Terisolir
Ratusan Pelajar di Malalo Tigo Jurai Kehilangan Perlengkapan Sekolah akibat Galodo, Relawan Butuh Donatur Besar
Ratusan Pelajar di Malalo Tigo Jurai Kehilangan Perlengkapan Sekolah akibat Galodo, Relawan Butuh Donatur Besar
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Batang Kuranji Meluap, 12 Warga Dievakuasi Dua Sempat Hanyut
Ratusan Warga Bayang Utara Terancam Banjir dan Longsor, Pemkab Pesisir Selatan Siapkan Relokasi
Ratusan Warga Bayang Utara Terancam Banjir dan Longsor, Pemkab Pesisir Selatan Siapkan Relokasi
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
Wawancara Eksklusif dengan Bupati Agam: Nyatakan Status Darurat, Anggaran Penanganan Sudah tak Ada
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan beberapa lokasi pertambangan dan memasang plang pengawasan di Padang Pariaman usai banjir melanda kawasan tersebut.
Kementerian LH Segel Pertambangan di Padang Pariaman Usai Dilanda Banjir