Seekor Buaya Muncul di Lubeg Padang, Ini Penjelasan BKSDA Sumbar

BKSDA Sumbar mendapatkan laporan dari masyarakat soal kemunculan seekor buaya di dalam aliran sungai di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie

Kemunculan seekor buaya di aliran sungai yang berada di Banuaran, Kecamatan Lubeg, Padang. [foto: BKSDA Sumbar]

Langgam.id - Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Sumbar mendapatkan laporan dari masyarakat soal kemunculan seekor buaya di dalam aliran sungai di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie, Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg), Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Kamis (11/5/2023).

Melalui akun Instagramnya @bksda_sumbar, BKSDA membagikan video dari masyarakat terkait kemunculan buaya di Lubuk Begalung ini. Selain itu, video kemunculan buaya ini juga beredar di masyarakat.

Kemunculan buaya ini sontak membuat kecemasan masyarakat sekitar. Hal ini karena mereka yang tidak biasa melihat kemunculan buaya di sana.

Riri salah seorang masyarakat Banuaran menyebut dia kaget dengan kemunculan buaya itu. Menurutnya ia baru tau kemunculan buaya di sana setelah video buaya itu viral di lingkungannya.

"Saya tau kabar buaya muncul di sungai itu pas kakak kasih lihat videonya. Harus cepat ditangkap buaya itu. Karena, anak-anak sering juga main dan mancing ikan sekitar sungai ini. Takut memakan korban dampak kemunculan buaya itu," katanya saat dihubungi langgam.id, Jumat (12/5/2023).

Terpisah, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengungkapkan bahwa ia sudah mendapatkan kabar soal kemunculan buaya itu sejak kemarin. Mengenai ini, ia menyebut tim WRU BKSDA sudah bergerak pada hari itu juga.

Katanya, pengecekan aliran sungai yang diduga tempat munculnya buaya WRU BKSDA Sumbar juga disaksikan oleh warga sekitar.

"Sudah dicek mengenai viralnya kemunculan buaya di sana. Tim kami dimotori oleh komandan Polhut, bapak Zulmi Gusrul untuk memastikan lagi kemunculan buaya itu," jelasnya.

Ardi menambahkan, bahwa berdasarkan data yang timnya temukan, kemunculan buaya itu sudah beberapa hari. Ia menambahkan, buaya tersebut hanya berenang dan tidak naik ke daratan.

"Buayanya tidak sampai berjemur atau naik kedaratan. Hanya putar-putar di air sungai itu aja," terangnya.

Sedangkan pas di lokasi, katanya, tim WRU BKSDA tidak melihat kemunculan buaya tersebut. Ia juga menjelaskan, timnya sudah memberikan pemahaman pada masyarakat sekitar buaya adalah satwa liar yang dilindungi.

Ia meminta masyarakat sekitar juga menghindari aktivitas langsung di sungai di sana. Hal ini agar konflik segera bisa teratasi.

"Sungai merupakan habitat alami buaya, untuk sementara waktu saya harap masyarakat bisa menghindari aktivitas di sungai sana. Dan jangan sampai masyarakat bertindak anarkis untuk mengusir atau membunuh buaya," harapnya. (yki)

Baca Juga

Tim Balai KSDA Sumbar mendatangi Bendungan PLTMH Tango di Pasaman Barat. Kedatangan ini karena adanya informasi dari masyarakat Kajai Selatan
Seekor Tapir Terjebak di Bendungan di Pasbar, BKSDA Sumbar Lakukan Verifikasi di Lokasi
Dua warga Nagari Simanau, Kecamatan Tiga Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, diserang beruang madu pada Minggu (14/4/2024).
2 Warga Simanau Kabupaten Solok Diserang Beruang Madu, 1 Luka Parah
Seekor Binturung terjebak dalam perangkap babi yang dipasang oleh masyarakat di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa .
Seekor Binturung Masuk Perangkap Babi di Tanah Datar, Begini Kondisinya Kini
Tim gabungan BKSDA Sumbar, Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatra dan Ditreskrismsus Polda Sumbar mengamankan satu orang pelaku perdagangan bagian
Tim Gabungan Amankan Pelaku Perdagangan Sisik Trenggiling di Pasaman
Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
Harimau Sumatra yang Masuk Kandang Jebak di Pasaman Diberi Nama Puti Malabin
BKSDA Sumbar memerintah tim WRU melakukan verifikasi dan penanganan di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupatan Pasaman usai instansi tersebut
Harimau Sumatra Masuk Kandang Jebak di Tigo Nagari Pasaman, Begini Kronologinya