Langgam.id - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) membantu pengungsi akibat gempa di Sumatra Barat (Sumbar) akibat gempa pasaman. Bantuan tersebut berupa rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang rusak dan roboh akibat gempa serta uang tunggu.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, sebagaimana dirilis situs resmi sekretariat kabinet, Jumat (4/3/2022). Sebelumnya, pada Kamis (3/3/2022) Muhadjir mengunjungi lokasi terdampak bencana di Pasaman Barat dan Pasaman.
Ia meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mempercepat proses validasi data pengungsi terdampak bencana gempa bumi, sebelum berakhirnya masa tanggap darurat. Sebelumnya, masa tanggap darurat ditetapkan berakhir pada 10 Maret 2022.
“Perlu segera dilakukan percepatan data validasi pengungsi. Ini kaitannya dengan bantuan-bantuan yang akan diberikan kepada mereka (pengungsi), termasuk uang tunggu,” kata Muhadjir.
Menurutnya, para pengungsi akan mendapatkan bantuan uang tunggu dari pemerintah sebelum selesainya hunian tetap. Bantuan itu sebanyak Rp500 ribu per kepala keluarga (KK) per bulan itu yang akan diberikan selama pengungsi berada di hunian sementara.
Ia mengatakan, perlu percepatan pendataan infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak. "Kita harapkan pada 10 Maret data-data ini sudah final. Tahap selanjutnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dilakukan secepat mungkin,” ujarnya.
Menko PMK menilai pelaksanaan tanggap darurat mulai dari pencarian dan pertolongan terhadap korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, penanganan kesehatan, dan pemulihan dini sudah berjalan baik.
Terkait sarana untuk kebersihan, sanitasi, dan MCK di tempat pengungsian yang masih belum tercukupi, Menko PMK menyampaikan bahwa dirinya sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyiapkan.
“Di samping tentu saja ada bantuan-bantuan dari instansi. Mungkin saja termasuk TNI/Polri, kalau ada MCK mobile yang bisa ditarik untuk mendukung kebutuhan MCK di tempat-tempat pengungsi, agar segera dikirim. Insyaallah nanti malam tim dari Kementerian PUPR sudah akan datang ke sini untuk mendata kebutuhan-kebutuhan MCK karena ini memang sangat mendesak,” ujarnya.
Muhadjir juga meminta jajaran terkait untuk memastikan agar kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi dengan baik.
“Saya mohon juga ada kepastian-kepastian kebutuhan sehari-hari terpenuhi. Tadi di beberapa lokasi saya lihat sudah cukup bahkan berlebih, hanya distribusinya saja yang perlu disinkronkan,” ujarnya.
Menutup keterangan persnya, Menko PMK menekankan agar dalam situasi pascabencana anak-anak yang menjadi korban harus dipastikan tetap mengenyam pendidikan. Meskipun berada di pengungsian namun proses pembelajaran diharapkan bisa berjalan lancar dan terfasilitasi dengan baik.
“Nanti tahapnya untuk anak-anak ini tentu saja didata. Sekolahnya di mana, kondisi sekolahnya gimana, rusak berat atau rusak ringan, masih bisa digunakan atau tidak untuk tatap muka. Kalau sudah tidak bisa digunakan nanti akan dipasang tenda,” katanya. (*/SS)