SD–SMP Telkom Padang Galang Donasi Bantuan untuk Korban Galodo Batu Busuk dan Lumin : Anak-Anak Belajar Empati dari Aksi Kemanusiaan

PalantaLanggam – Banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 26–28 November 2025 melanda kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Sedikitnya 153 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan kerusakan parah yang tampak di sepanjang aliran Sungai Batu Busuk.

Empat hari setelah hujan mereda, warga masih mengandalkan SMPN 44 Batu Busuk sebagai lokasi pengungsian. Setiap pagi dan malam, para korban memilih bertahan di tempat itu untuk berkumpul dan beristirahat. Sementara pada siang hingga sore, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk memeriksa kondisi bangunan, mencari barang yang masih bisa diselamatkan, atau sekadar memastikan apa yang tersisa.

Kerusakan juga terlihat pada sejumlah rumah yang berjarak hanya sekitar 75 meter dari sungai. Beberapa bangunan hanyut tersapu arus deras, menyisakan lahan kosong bercampur puing. Di lokasi itu, warga hanya bisa memandangi bekas pondasi rumah mereka yang telah hilang. Rasa kehilangan menyelimuti, namun semangat untuk bertahan tetap menyala di tengah situasi sulit tersebut.

Dalam upaya membantu para korban, SD dan SMP Telkom Padang menggalang donasi melalui siswa, orang tua siswa, guru, dan keluarga besar sekolah. Total bantuan yang terkumpul mencapai Rp44 juta, ditambah paket sembako untuk warga di Batu Busuk dan Lubuk minturun Koto Tangah.

Kepala Sekolah SD Telkom Padang, Saparman, mengatakan bahwa pemilihan lokasi bantuan tersebut salah satunya karena adanya keluarga dari komunitas Telkom School Padang yang turut menjadi korban.

“Agama juga menganjurkan, bantulah orang terdekat terlebih dahulu. Itu yang menjadi dasar kami bergerak,” ujarnya.

Aksi kemanusiaan ini juga melibatkan para siswa. Selain membantu meringankan beban korban, kegiatan ini sengaja dirancang agar menjadi pengalaman nyata bagi para siswa tentang pentingnya empati dan kepedulian sosial.

Salah seorang siswa, Teroka, yang ikut terjun langsung dalam penyaluran bantuan, mengaku sangat terkesan.

“Ini pertama kalinya saya memberikan bantuan langsung kepada korban bencana. Saya sedih melihat banyak rumah warga yang hanyut. Pengalaman ini tidak akan saya lupakan,” tuturnya.
Tidak hanya para siswa, beberapa orangtua siswa dan komite sekolah secara aktif ikut terlibat dalam kegiatan donasi bantuan bencana galodo.

Melalui aksi sosial ini, keluarga besar Telkom School Padang berharap dapat menumbuhkan kepekaan sosial sejak dini sekaligus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat yang sedang menghadapi masa pemulihan pascabencana. (*/)

Tag:

Baca Juga

Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Tim gabungan pencari korban banjir bandang atau galado masih terkendala dengan medan yang masih ditimbun lumpur yang cukup tinggi.
Empat Warga Toboh Malalak Timur Belum Ditemukan
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Menjelang azan magrib berkumandang, Abdul Gani (57) masih hilir mudik di posko BPBD di Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam,
Kisah Penjual Es Krim Cari Istri yang Hilang saat Galodo, Bawa Sehelai Foto dari Posko ke Posko
Hari Keenam Pencarian Korban Galodo di Salareh Aia dalam Kondisi Diguyur Hujan
Hari Keenam Pencarian Korban Galodo di Salareh Aia dalam Kondisi Diguyur Hujan
Galodo di Jembatan Kembar Padang Panjang, 1 Warga Situjuah Batua Meninggal Dunia, 1 Lainnya Masih Dicari
Galodo di Jembatan Kembar Padang Panjang, 1 Warga Situjuah Batua Meninggal Dunia, 1 Lainnya Masih Dicari