Langgam.id – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan harus ditingkatkan untuk menyongsong tahun 2021.
Per tanggal 27 desember 2020, dari total 512 kabupaten dan kota di Indonesia, hanya 20,6 persen yang patuh dalam memakai masker. Sementara untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan hanya 16,9 persen.
“Dengan kondisi seperti ini, kepatuhan masyarakat yang rendah dalam memakai masker dan menjaga jarak menjadi kontributor dalam peningkatan penularan covid-19. Data ini harus dijadikan refleksi dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan di tahun 2021,” kata Wiku dalam keterengan pers yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).
Menurut Wiku, jumlah tersebut sangat sedikit. Perubahan perilaku dengan mematuhi protokol kesehatan seharusnya menjadi modal utama bagi seluruh lapisan masyarakat dalam menekan angka penularan covid-19.
“Mari kita tingkatkan kepatuhan dalam memakai masker dan menjaga jarak, sehingga dapat menghindari potensi penularan yang terjadi,” ujar Wiku.
Wiku juga mengatakan, modal utama lainnya dalam memerangi pandemi covid-19 adalah dengan vaksinasi. Pemerintah telah menyiapkan beberapa kandidat vaksin. Untuk vaksin kerja sama bilateral ada vaksin Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan Pfizer. Sementara untuk vaksin kerja sama multilateral adalah vaksin COVAX/GAVI.
“Banyaknya kandidat vaksin yang telah ditetapkan oleh pemerintah ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan vaksinasi dalam negeri tercukupi,” tuturnya.
Nantinya, vaksinasi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada Januari-April 2021, diprioritaskan bagi petugas kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia. Tahap kedua akan dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022, untuk masyarakat rentan serta masyarakat lainnya dengan mempertimbangkan klaster penularan. (Fath/ABW)