Langgam.id - Ranah Performing Arts Company (Ranah PAC) dari Padang bakal menampilkan pertunjukan Sandiwara Pekaba pada Ekskavasi Swarnabumi #1 di Medan, Sumatera Utara.
Kelompok teater ini akan tampil dua kali, pukul 15.00 WIB dan 19.30 WIB, Sabtu (23/3/2019). Ekskavasi Swarnabumi #1 yang digelar di Museum Situs Kotta Cina No. 65, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan akan berlangsung pada 22-24 Maret 2019.
"Sandiwara Pekaba bercerita tentang para Pekaba atau juru cerita yang menghendaki pertarungan antar sesama pekaba," kata Direktur Artistik Ranah PAC S. Metron Masdison, dalam siaran pers yang diterima Langgam.id, Rabu (20/3/2019).
Bermain kata-kata bagi para juru cerita, kata Metron, lumrah belaka. Mereka sepakat mengembalikan kata ke bunyi, bentuk paling purba dari bahasa. "Maka, pertikaian terjadi tentang siapa yang paling bertuah diantara mereka melalui bunyi."
Metron mengatakan, pementasan kali ini disebut dengan ‘versi bertiga’. “Pertunjukan ini pernah dimainkan lima dan empat pemain. Sekarang hanya bertiga. Jauh lebih menantang,” komentar alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas ini.
Sebelumnya pada Desember lalu, kata Metron, Sandiwara Pekaba dipentaskan di Singapura.
Menurut Agus Susilo, panitia penyelenggara Ekskavasi Swarnabumi, Ranah PAC akan menjadi referensi segar bagi pegiat teater di Medan.
“Pertunjukan ini menjadikan bunyi sebagai metode dan bentuk pementasan. Sebuah pertunjukan yang tentunya akan memberi wawasan baru di Sumatra Utara dengan konsep teater bunyi yang diusung Ranah PAC. Ini tentu menjadi refrensi segar bagi pegiat teater di Medan,” tuturnya.
Agus Susilo juga menjelaskan Ekskavasi Swarnabumi merupakan gerakan kebudayaan dengan menggunakan strategi seni teater. Namun juga melibatkan ekosistem lain di luar teater.
"Melakukan penggalian kembali jejak-jejak peradaban tua Sumatera, terutama di wilayah pesisir timur Sumatera Utara. Di sini =banyak tersebar situs-situs peradaban kuno. Fokusnya peradaban kota kosmopolitan kuno Situs Kotta Cinna di Paya Pasir, Medan Marelan."
Agus berharap Ekskavasi Swarnabumi ini akan menjadi ikon even teater yang membangun harmonisasi dengan ekosistem-ekosistem lain, wisata, kemaritiman, sejarah, arkeologi, antropologi, sosial, ekonomi kreatif, pendidikan.
Dalam agenda Ekskavasi Swarnabumi #1 kali ini akan tampil teater tiga kota yaitu, Padang, Medan, dan Pekan Baru. Dari Medan Teater Rumah Mata akan menampilkan Repro-Diksi Tanda karya/sutradara Agus Susilo, dan dari Pekan Baru, Teater Selembayung akan menampilkan Situs karya/sutradara Fedli Aziz. (*/HM)