Langgam.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dharmasraya mengirimkan sampel makanan yang disinyalir penyebab keracunan 32 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ulul Albab ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Seperti diketahui, tujuh dari dari puluhan santri keracunan harus mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Para santri Ponpes yang berlokasi di Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto, Kabupaten Dharmasraya itu sebelumnya diketahui mengkonsumsi mi instan.
"Sampel makanan semua kami kirim ke BPOM, ada nasi, mi, kol dan lainnya. Hasilnya akan keluar beberapa hari ke depan, paling lambat seminggu," kata Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, Rahmadian, Selasa (17/12/2019).
Rahmadian mengungkapkan, tujuh orang santri yang sempat dirawat kini telah berangsur membaik. Mereka diprediksi diperbolehkan pulang hari ini.
"Intinya tujuh orang santri sudah dirawat, kondisinya sudah aman dan membaik. Kondisi yang awalnya muntah-muntah sudah berkurang. Mereka tunggu orang tua masing-masing santri dan seizin dokter boleh pulang," ujarnya.
Ia menduga keracunan yang dialami para santri memang akibat makanan. Namun, Rahmadian tetap menunggu hasil uji sampel ke laboratorium yang dilakukan BPOM.
"Diduga memang karena makanan. Tapi kami tunggu dulu hasil uji sampel keluar," tuturnya.
Sebelumnya, Camat Koto Baru, Berlian menyebutkan, adapun Santri yang dirawat di antaranya bernama Cindi Ayu, Betris Palensia, Airin Bunga, Wulandari, Sunchi Cahnia, Zulfa dan Sahilpha Putri. Dugaan keracunan itu sejak tadi malam, ketika para santri datang ke salah satu pesta temannya.
"Mereka mengkonsumsi hidangan yang disajikan tuan rumah. Setelah pulang dari pesta, sebanyak 32 santri mengalami pusing dan muntah-muntah. Tujuh orang yang dibawa ke puskesmas, yang lainnya masih di asrama,” katanya. (Irwanda/ICA)