Langgam.id — Rektor Universitas Andalas (UNAND), Efa Yonnedi, secara resmi melepas mahasiswa UNAND yang berunjuk rasa damai di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat, Senin (1/9/2025).
Dalam sambutannya, Rektor Efa Yonnedi menegaskan dukungannya terhadap hak berpendapat yang dijamin konstitusi, sekaligus mengingatkan mahasiswa tentang tanggung jawab moral dan etika dalam berdemokrasi.
"Kebebasan berpendapat adalah hak, dan ia selalu datang bersama tanggung jawab," ujar Efa Yonnedi. "Demonstrasi ini adalah ruang belajar politik dan pengabdian publik. Tunjukkan bahwa mahasiswa UNAND mampu menyuarakan aspirasi secara rasional, kritis, santun, dan damai. Jangan mudah terprovokasi."
Rektor juga berpesan agar mahasiswa membawa tuntutan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, serta murni berasal dari kepedulian terhadap bangsa. Menurutnya, aksi damai bukan sekadar bentuk protes, melainkan juga latihan kewarganegaraan yang menguatkan kedewasaan berdemokrasi.
"Pergilah dengan hati jernih, niat tulus, dan semangat kebangsaan. Pulanglah dengan selamat," pesannya.
Pernyataan Sikap Sivitas Akademika UNAND
Selain melepas mahasiswa, Rektor UNAND atas nama sivitas akademika juga menyampaikan pernyataan sikap resmi terkait kondisi kebangsaan. UNAND menyoroti keprihatinan mendalam terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi, serta meluasnya aksi mahasiswa dan masyarakat.
UNAND juga menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan dan korban-korban lain, serta menyerukan semua pihak untuk menghentikan kekerasan yang merusak nilai kemanusiaan dan merugikan rakyat.
Dalam pernyataan sikapnya, UNAND menegaskan empat poin penting:
- Mendukung Gerakan Damai: UNAND mendukung penuh gerakan mahasiswa dan masyarakat yang dilakukan secara damai, konstitusional, dan bermartabat untuk mendorong perbaikan hukum, ekonomi yang adil, dan kesejahteraan rakyat.
- Mengingatkan Pemerintah dan DPR: UNAND meminta Pemerintah dan DPR untuk membatalkan kebijakan yang berpotensi merugikan rakyat, meningkatkan ketimpangan sosial, melemahkan demokrasi, dan mengikis kepercayaan publik.
- Mendorong Mahasiswa Bersikap Konstruktif: UNAND mendorong mahasiswa, khususnya mahasiswa UNAND, untuk terus menunjukkan kepedulian dengan cara-cara yang konstruktif, argumentatif, dan bermartabat. Aksi harus disertai kesadaran untuk menjaga diri, menjunjung etika akademik, dan kehati-hatian agar aspirasi yang disampaikan membawa kebaikan bagi bangsa.
- Mengimbau Penyelenggara Negara: UNAND mengimbau penyelenggara negara serta aparat keamanan (Polri/TNI) untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara terbuka dan penuh tanggung jawab. Prinsip responsivitas, transparansi, dan akuntabilitas harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah yang diambil.
Pernyataan sikap ini disampaikan sebagai wujud tanggung jawab moral sivitas akademika UNAND untuk menjaga martabat demokrasi dan nurani rakyat.