Langgam.id - 150 wisatawan asal Kunming, China akan berwisata selama lima hari di Sumatra Barat (Sumbar). Mereka akan mengunjungi objek wisata di beberapa daerah di antaranya Kota Pariaman, Bukittinggi, Padang hingga Kabupaten Tanah Datar dan Pesisir Selatan.
Sebelumnya, para wisatawan ini mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 06.45 WIB. Kedatangan turis yang dibawa oleh PT. Marawa Corporation yang mengandeng biro perjalanan PT Coco's Tour Indonesia.
Meskipun di tengah isu maraknya isu virus corona di China, namun Pemerintah Provinsi Sumbar tetap mendukung kedatangan para wisatawan ini untuk menggenjot pendatang daerah. Para turis juga telah terbukti tidak terpapar virus setelah dilakukan pemeriksaan yang ketat di bandara.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, kedatangan para turis ini telah dijadwalkan jauh hari sebelumnya isu virus corona mencuat. Ini juga sebagai bentuk dampak kedatangan Pemerintah Provinsi ke Tiongkok untuk mengajak wisatawan.
"Jadi perencanaannya cukup lama, dan penjajakan-penjajakan cukup lama juga. Baru ini jadi, karena rencananya, baru siap oleh beberapa travel. Dan pada kesempatan ini kita masih menjual beberapa paket yang ada di Sumbar untuk dibeli atau didatangi oleh mereka," ujar Irwan diwawancarai usai menyambut seratusan wisatawan China di BIM, Minggu (26/1/2020).
Menurutnya, pariwisata sangat penting. Apalagi, Sumbar hanya memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang terbatas. Mendatangkan para wisatawan mancanegara negara, menjadi salah satu upaya menyejahterakan masyarakat.
"Yang paling banyak menguntungkan yaitu melalui pariwisata. Sehingga kota-kota dan kabupaten di mana pun pariwisata yang tinggi, kemiskinan akan berkurang," jelasnya.
Terkait ancaman virus corona, Irwan mengklaim bahwa kesehatan para turis telah diuji dan diperiksa secara ketat. Menurutnya dari ratusan wisatawan itu semisalnya terdampak, tentu jauh hari pemerintah telah melakukan pencegatan.
"Tentu Kementerian Luar Negeri atau dubes terkait tidak memberikan visa untuk masuk ke Indonesia. Kalau seandainya diberikan visa maka boleh. Kalau boleh kita di daerah tidak bisa menolak, orang datang cukup syarat," katanya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Alwis. Ia mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki alasan untuk tidak menerima para wisatawan yang datang ke Sumbar tersebut.
"Mungkin kita tahu dan mendengar bahwa sedang marak virus corona dan virus memang berasal dari negara wisatawan yang kebetulan hari ini berkunjung ke Sumbar. China ada beberapa provinsi, ini tamu yang datang dari Kunming," ujarnya.
Alwis mengungkapkan, pemerintah tentu memiliki kepentingan terhadap wisata.
Karena potensi untuk meningkatkan pendapatan anggaran daerah melalui kunjungan wisata.
"Tentu kita tak punya alasan untuk tidak menerima (wisatawan) sepanjang isu (virus) tidak memang dibawa ke sini. Tentu mereka sudah SOP. Dari sana mereka sudah screening dengan alat pendeteksi sejak keberangkatan," tegasnya.
"Begitupun di pesawat, sampai di BIM. InsyAllah terjamin, karena jaminan ini diberikan petugas kesehatan kita yang sudah ahlinya bisa mendeteksi virus yang kita khawatirkan," sambung Alwis. (Irwanda/ZE)