Ridwan Gazali, Penyelamat Pemancing Hilang Akibat Kapal Karam di Laut Padang

Regina, anak salah seorang korban kapal karam memperlihatkan tiga foto korban yang hilang akibat kapal karam. Orang tua regina bernam Ridwan Gazali merupakan penyelamat para pemancing. (Foto: Irwanda)

Regina, anak salah seorang korban kapal karam memperlihatkan tiga foto korban yang hilang akibat kapal karam. Orang tua regina bernam Ridwan Gazali merupakan penyelamat para pemancing. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Tiga orang korban masih dinyatakan hilang pasca insiden kapal karam di perairan laut Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Para korban di antaranya bernama Ridwan Gazali, Yudi Trianda dan Sandri Sanie.

Peristiwa kecelakaan kapal ini terjadi pada Minggu (21/6/2020). Sebelumnya, kapal yang karam tersebut berniat untuk menolong 10 orang para pemancing yang ketika itu kapal yang ditumpangi mengalami kerusakan.

Ridwan Gazali beserta dua kru-nya yang mendapat kabar adanya kerusakan salah satu kapal, berniat untuk menolong. Dengan mengunakan kapal boat, lelaki 60 tahun ini bergerak ke tengah laut memberikan pertolongan.

Sebanyak 10 pemancing yang berada di kapal rusak berhasil dipindahkan ke kapal boat Ridwan Gazali. Sesaat kemudian, kapal pertama yang rusak kembali bisa beroperasi dan melaju ke daratan.

Namun karena cuaca buruk, kedua kapal ini terpisah. Kapal yang rusak pertama berhasil menuju dermaga. Sedangkan kapal Ridwan Gazali yang membawa 10 pemancing mengalami kecelakaan karena dihantam gelombang.

Usai kecelakaan itu, 10 orang berhasil selamat. Namun, tiga orang lainnya tak kunjung ditemukan, termasuk Ridwan Gazali. Korban hilang atas nama Yudi Trianda dan Sandri Sanie adalah dua dari 10 pemancing yang berada di kapal boat.

Pihak keluarga masih berharap para korban bisa ditemukan. Hal inilah yang diutarakan keluarga Ridwan Gazali yang sabar menanti kabar baik itu di dermaga Subdit Gakkum Ditpolarud Polda Sumbar.

Regina (29) anak dari Ridwan Gazali, mengatakan bahwa orangtuanya hanya berniat baik menolong para pemancing di tengah lautan. Namun malang, kini orang tuanya yang tak kunjung ditemukan.

"Papa itu tujuan memang awalnya ikut ke kapal boat untuk menolong kapal pemancing (yang rusak). Terus sebagian pemancing pindah ke kapal boat papa.
Nah, kapal yang pertama sudah sampai ke darat. Kapal kedua (papa) tidak balik-balik," katanya kepada langgam.id, Kamis (25/6/2020).

Baca juga : Pencarian 3 Korban Kapal Karam di Perairan Padang, Tim Gabungan Fokus Sisir Pulau

Regina dan keluarga besarnya mendapatkan kabar buruk pada keesokan harinya, atau Senin (22/6/2020). Saat itu, hanya kru kapal boat yang pergi bersama orang tuanya berhasil selamat dan delapan pemancing.

"Jadi yang hilang sekarang ini satu kru (papa) dan dua pemancing. Orang yang buat jemput kapal rusak hanya tiga orang, termasuk papa. Kapten kapal dan kru satu selamat," ujarnya.

Regina sangat berharap orang tuanya dapat ditemukan. Kepada Pemerintah Kota Padang, ia meminta agar pencarian dilakukan terus semaksimal mungkin. Termasuk, memperpanjang masa pencarian. Mengingat, standar operasional prosedur operasi pencarian hanya selama tujuh hari.

"Aku sih pribadi sebagai anak meminta Pemerintah Kota Padang supaya lebih mengupayakan. Ada atau tidaknya papa sih Wallahu a'lam ya. Tapi sebisa mungkin kami dari pihak keluarga mau ketemu. Mau kondisi apapun," tuturnya.

Regina beserta keluarga berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian. Pihaknya pun juga terus berkoordinasi dengan tim Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Padang.

"Apa saja yang bisa diupayakan untuk kerja sama dalam pencarian, aku benar-benar berterima kasih sekali," tuturnya.

Regina mengungkapkan, orang tuanya pada saat kejadian terakhir mengenakan baju polo berwarna merah dongker dengan celana pendek memiliki saku yang banyak. "Tanda-tanda sampai sekarang belum ditemukan. Papa terpisah karena pakai viber saat mengapung," katanya.

Seperti diketahui, dalam proses pencarian tiga korban ini tim gabungan melibatkan beberapa kapal. Di antaranya KN SAR Yudistira, Rib 02 Padang dan Dream FC, Perahu karet (LCR) Basarnas, kapal Ditpolairud Polda Sumbar dan Rib Satrol Angkatan Laut.

Bahkan operasi pencarian sempat melibatkan satu unit helikopter milik BNPB. Namun hingga kini, para korban belum kunjung ditemukan.

"Sampai sekarang juga masih nihil keberadaan korban. Kami telah menyisir hingga ke Pesisir Selatan. Sekarang juga fokus ke sana lagi," ujar Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kota Padang, Asnedi.

Selain itu, kata dia, pencarian juga terfokus di sekitar pulau yang ada. Pihaknya berharap, pencarian hari ke lima ini mendapatkan tanda-tanda keberadaan para korban. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M