Langgam.id - Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi alias tech savvy di zaman ini. Sehingga generasi muda tidak dihancurkan oleh teknologi, melainkan mengambil manfaat dari perkembangan teknologi itu.
"Pada hari ini, digital transformation merupakan kata kunci perubahan pola perilaku masyarakat," katanya, di hari ketiga, prosesi wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol, Senin (30/10/2023).
Menurutnya, dengan sistematisnya transformasi digital yang dimulai semenjak diperkenalkannya internet secara mainstream pada tahun 1990 hari ini telah merobah pola, perilaku yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam aspek kehidupan.
"Serta terjadi komodifikasi dalam berbagai hal. Sandang, Papan, Pangan, dan Gadget menjadi kebutuhan primer ditengah masyarakat informasi pada era revolusi industri 4.0 yang akan bersiap memasuki smart society 5.0," sebutnya.
Pada bulan Januari 2023, Indonesia mencatatkan 276,4 juta jumlah penduduk yang 58,2% merupakan penduduk urban di perkotaan.
Sementara itu, imbuhnya, jumlah telepon gengam yang terkoneksi di indonesia 358,8 juta, artinya 128% dari jumlah populasi yang ada di Indonesia. Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku ini akan berdampak dalam kehidupan bermasayrakat, berbangsa, dan bernegara.
"Aksentuasi yang ingin Saya sampaikan adalah melek teknologi alias tech savvy menjadi sebuah keharusan. Tentu kita tidak ingin, generasi penerus bangsa ini dirusak akhlaknya melalui teknologi," paparnya.
Ghazwul Fikri, sebutny, merupakan sebuah strategi menyerang tidak mengunakan senjata, namun menggunakan pemikiran sebagaimana pepatah menyatakan bila ingin menghancurkan Islam, hancurkan generasi muda, bila ingin menghancurkan generasi muda, hancurkan akhlak.
Ia menyebutkan teknologi informasi dan komunikasi bagaikan pisau bermata dua, yaitu peluang dapat dimanfaatkan, sekaligus tantangan yang harus dibayar jika lalai dalam mengunakannya.
"Dihapan saya ini, telah dilantik para wisudawan dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. Para ulama, umara, dan profesional tangguh telah lahir dari rahim dua fakultas ini," ujarnya.
Ia mengingatkan sebagai lulusan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di zaman now. Wisudawan harus mampu menebar jangkar-jangkar pengabdian, menyebar dan menegakkan panji-panji agama hingga pelosok negeri.
"Dengan komptensi yang saudara miliki, produksilah konten-konten keagamaan pada berbagai platform digital. E-Dakwah misalnya, merupakan peluang bagi saudara untuk menyiarkan agama Islam ke seantero negeri. Kami yakin, saudara-saudara mampu untuk itu," kata rektor perempuan pertama di UIN Imam Bonjol itu.
"Demikian juga halnya dengan lulusan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. Ilmu mengenai pokok-pokok agama yang saudara kaji, hari ini ditunggu oleh masyarakat. Kompetensi lulusan Ushuluddin tidak memliki cakupan dan ruang lingkup yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada persoalan akidah atau keyakinan, tetapi juga mencakup persoalan amaliyah," katanya.
Adapun dalam prosesi wisuda ke 90 ini, UIN Imam Bonjol meluluskan 1.865 wisudawan. Prosesi wisuda digelar selama empat hari sejak Sabtu (28/10/2023) hingga Selasa (31/10/2023) di kampus Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Padang. (*/Fs)