Ratusan Warga Asal Sumbar di Wamena Minta Dipulangkan ke Kampung Halaman

Ratusan Warga Asal Sumbar di Wamena Minta Dipulangkan ke Kampung Halaman

Wakil Gubernur Nasrul Abit (kedua dari kanan) dan Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni (kedua dari kiri) saat menyerahkan bantuan Baznas untuk warga di Wamena. (Foto: Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Sekitar 400 warga asal Sumatra Barat di Wamena minta dipulangkan ke kampung halaman. Keinginan tersebut, menyusul kondisi di Wamena yang dinilai belum kondusif.

"Sampai hari ini yang tercatat di Dandim Pesisir Selatan, yang sudah mendaftar untuk pulang ada sekitar 400 orang," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Kamis (26/9/2019), sebagaimana dilansir Humas Pemprov Sumbar.

Menurutnya, pemulangan itu, bukan perkara mudah. Selain kondisi yang belum kondusif, biaya kepulangan mereka juga terbilang cukup besar.
Namun demikian, ia mengatakan, pemerintah provinsi dan Pemkab Pesisir Selatan, berupaya keras menfasilitasi dan mencari jalan untuk pemulangan tersebut.

"Hari ini, tercatat di Damdim Pessel, mereka sudah mendaftar di Kodim itu sebanyak 400 orang. Mereka ingin pulang. Nah ini tentu tidak mudah bagi kita. Kita perlu komunikasi dulu, nanti saya lapor ke Gubernur, kita rapat dulu, dan juga koordinasikan dengan pemerintah Pesisir Selatan," tuturnya.

Wagub mengatakan, sampai saat ini pemprov terus berkomunikasi dengan pihak terkait, termasuk juga dengan Damdim dan Kapolres di Wamena.

"Saat ini kita masih menunggu. Untuk Pesawat, sampai tanggal 2 Oktober 2019, itu tidak ada pesawat. Jadi bersabar dulu, kita akan ambil langkah untuk memulangkan mereka. Mayoritas mereka adalah dagang. Sebagian besar, berasal dari Pesisir Selatan," katanya.

Menurutnya, saat ini, warga asal Sumbar di sana memiliki cara sendiri untuk mengamankan diri dari serangan. Mereka, menggunakan lonceng sebagai penanda apabila terjadinya serangan secara mendadak.

"Saat ini mereka berjaga-jaga. Kalau ada serangan, mereka membunyikan lonceng. Kalau lonceng itu berbunyi, semua masyarakat yang laki-laki turun semua. Jadi mereka semua mengadang jika ada serangan dari luar. Itu informasi yang kita terima," ujarnya.

Ia mengimbau, agar warga asal Sumbar tersebut tetap waspada dan mencari tempat-tempat yang lebih aman. "Kita terus berkomunikasi dengan pihak terkait. Kita cari solusi agar mereka dapat dipulangkan," kata Nasrul.

Sebelumnya, delapan jenazah warga asal Sumbar yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin lalu, masing-masing bernama Hendra, Jepriantoni, Linda dan Ibnu, tiba di Sumbar melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau Kamis sore. (*/SS)

Baca Juga

Atasi Kekurangan Jagung, Pemprov dan Polda Sumbar Jalin Kolaborasi dengan Investor Tingkatkan Produksi
Atasi Kekurangan Jagung, Pemprov dan Polda Sumbar Jalin Kolaborasi dengan Investor Tingkatkan Produksi
Lantik 25 Pejabat Manajerial, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Pelayanan Publik
Lantik 25 Pejabat Manajerial, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Pelayanan Publik
Pemberantasan Pukat Harimau, Wako dan Ketua DPRD Sibolga Datang ke Sumbar Minta Maaf
Pemberantasan Pukat Harimau, Wako dan Ketua DPRD Sibolga Datang ke Sumbar Minta Maaf
Program Galeh Babelok, Pemprov Klaim Sejumlah Investor Minati Berinvestasi di Sumbar
Program Galeh Babelok, Pemprov Klaim Sejumlah Investor Minati Berinvestasi di Sumbar
Harkopnas ke-78: Gubernur Sumbar Mahyeldi Ingatkan Pengurus Koperasi Merah Putih Harus Profesional
Harkopnas ke-78: Gubernur Sumbar Mahyeldi Ingatkan Pengurus Koperasi Merah Putih Harus Profesional
Komisi IV DPR RI Apresiasi Potensi Sumbar, Saatnya Sektor Unggulan Diangkat ke Pusat
Komisi IV DPR RI Apresiasi Potensi Sumbar, Saatnya Sektor Unggulan Diangkat ke Pusat