Ratusan Kepala Sekolah dan Guru BK Se-Sumbar Ikuti Seminar Kurikulum Merdeka di UBH

Ratusan Kepala Sekolah dan Guru BK Se-Sumbar Ikuti Seminar Kurikulum Merdeka di UBH

Foto bersama Rektor UBH, narasumber, dan peserta seminar IKM di UBH. (Foto: Dok. Humas)

Langgam.id - Universitas Bung Hatta (UBH) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Transformasi Pembelajaran dalam Menghasilkan Profil Pelajar Pancasila Terintegrasi dengan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah (ABSSBK)".

Acara yang dihelat di Kampus 1 UBH ini dihadiri ratusan Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) se-Sumatera Barat (Sumbar).

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-43 UBH dan menghadirkan narasumber ahli di bidangnya, yaitu Dr. Erisda Eka Putra, S.Pd., M.Si (Pengembang Kurikulum Ahli Madya Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek) dan Drs. Barlius, M.M. (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar).

Rektor UBH Prof. Diana Kartika dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi antar lembaga pendidikan, khususnya UBH dengan SMA/SMK sederajat. Ia berharap lulusan sekolah-sekolah tersebut dapat melanjutkan pendidikan di UBH.

"Sinergi antar lembaga pendidikan ini sangat penting dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka," katanya, dalam siaran resmi, Kamis (16/5/2024).

Lebih lanjut, Prof. Diana menekankan pentingnya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dalam menghasilkan Profil Pelajar Pancasila. IKM diharapkan dapat mentransformasi pembelajaran dan menghasilkan generasi muda yang berkarakter dan kompeten.

Erisda Eka Putra dalam paparannya menjelaskan bahwa kurikulum adalah jalan yang harus ditempuh anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Ia menekankan bahwa kurikulum di Indonesia tidak berganti, namun terus berkembang mengikuti dinamika kehidupan.

Sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Erisda menyampaikan bahwa guru harus melakukan asesmen awal kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan mereka. Kompetensi awal peserta didik harus menjadi patokan guru mengajar, bukan target materi yang harus dicapai.

Erisda menutup paparannya dengan istilah "kurikulum kehidupan" yang diharapkan dapat menghasilkan karakter dan kompetensi. Ia menekankan bahwa proses belajar mengajar tidak lagi berbasis materi, tapi berbasis aktivitas.

Pada kesempatan ini, UBH juga menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan 103 Kepala Sekolah dan Guru BK se-Sumbar. Kerjasama ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi SDM kedua belah pihak dan mewujudkan sinergisitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Wisuda ke 81: UBH Luluskan 832 Wisudawan
Wisuda ke 81: UBH Luluskan 832 Wisudawan
UBH Dukung Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 4
UBH Dukung Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 4
UBH Raih 2 Bronze Winner di Ajang Anugerah Diktiristek 2023
UBH Raih 2 Bronze Winner di Ajang Anugerah Diktiristek 2023
Dosen UBH, Diana Kartika Paparkan Efek Hyperconnected dalam Dunia Pendidikan
Dosen UBH, Diana Kartika Paparkan Efek Hyperconnected dalam Dunia Pendidikan
FTI UBH Tingkatkan Potensi Kolaborasi dengan Balitbang Sumbar
FTI UBH Tingkatkan Potensi Kolaborasi dengan Balitbang Sumbar
Momen Sumpah Pemuda, UBH Luluskan 905 Wisudawan
Momen Sumpah Pemuda, UBH Luluskan 905 Wisudawan