Langgam.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menetapkan Randang Lokan Pesisir Selatan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin mengungkapkan bahwa penetapan randang lokan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia itu sudah dilakukan melalui kajian mendalam oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama instansi terkait lainnya.
Salim mengatakan, dengan ditetapkannya randang lokan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, maka Pesisir Selatan akan semakin dikenal secara nasional.
"Kami atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim yang telah menetapkan Randang Lokan Pesisir Selatan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia," ujar Salim dilansir dari pesisirselatankab.go.id, Kamis (28/3/2024).
Diketahui, salah satu jenis randang yang populer di daerah pesisir adalah rendang lokan, tidak terbuat dari daging sapi melainkan tiram (lokan).
Randang lokan merupakan salah satu makanan khas masyarakat yang tinggal di daerah ini. Mereka memanfaatkan sumber daya laut untuk makanan mereka.
Randang bagi suku Minangkabau tidak hanya dianggap sebagai makanan tradisional tetapi juga sebagai simbol identitas budaya suatu daerah.
Randang lokan sangat lezat dan tentunya memiliki rasa yang berbeda dengan rendang berbahan dasar daging sapi atau kerbau.
Selain itu, harga tiram yang lebih murah dibandingkan daging sapi atau daging lainnya memicu masyarakat sekitar untuk lebih kreatif memproduksi randang lokan sebagai identitas kulinernya.
Selain dari segi rasa dan harga, lokan menjadi makanan yang banyak diminati karena kandungan nutrisinya yang sangat baik. Kandungan gizi yang terdapat pada bahan utama seperti pada lokan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengolahan makanan tradisional.
Keberadaan randang lokan merupakan hasil proses mobilitas dan kemampuan masyarakat Minangkabau dalam beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini melahirkan beberapa inovasi termasuk kuliner yang sesuai dengan karakter egaliter masyarakat Minangkabau.
Saat ini randang lokan sudah tersedia di Kabupaten Pesisir Selatan, seperti di pusat randang dan restoran. Berbeda dengan dataran tinggi yang tidak terdapat restoran.
Sejalan dengan berkembangnya kawasan wisata, kawasan pantai menjadi semakin populer sehingga randang lokan menjadi kuliner favorit baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Hampir setiap rumah makan di kawasan tersebut memasang banner atau brand yang bertuliskan randang lokan dan kari ikan karang (gulai ikan karang) tersedia. Kedua kuliner ini menjadi ikon masyarakat Minangkabau di kawasan pesisir.
Selain itu seiring dengan berkembangnya pariwisata di Kabupaten Pesisir Selatan, randang lokan telah populer hingga mancanegara. Namun masyarakat di luar Minangkabau hanya mengenal satu jenis randang, yaitu randang daging. (*/yki)