Rafflesia Terbesar di Cagar Alam Maninjau, Kekayaan Tersembunyi yang Kini Dicatat Dunia

RAFFLESIA TUAN MUDAE

Rafflesia jenis Tuaan Mudae yang tumbuh di Hutan Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam (Foto: BKSDA Agam)

Langgam.id - Sejak beberapa tahun terakhir Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat melalui Resor Agam konsen pada beberapa jenis Bunga Rafflesia yang tumbuh di Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam Ade Putra mengatakan, wilayah Cagar Alam Maninjau tersebar di delapan kecamatan kabupaten itu.

Di Kabupaten Agam, menurutnya, terdapat 13 titik sebaran populasi bunga rafflesia. Namun, sebagian besar terdapat di daerah sekeliling Danau Maninjau, yang berada di wilayah Cagar Alam Maninjau.

Pada Rabu (01/01/2020), Bunga Rafflesia jenis Tuan Mudae berdiameter 111 centimeter tumbuh Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan.

“Angka tersebut merupakan diameter terbesar yang pernah tercatat dan terdokumentasi hingga saat ini,” ujarnya.

Rafflesia ini persis tumbuh pada inang (akar) yang sama dengan 2017. Saat itu, Rafflesia yang mekar dengan diameter 107 centimeter, juga terbesar di dunia saat itu. Yang tumbuh kali ini memecahkan rekor tersebut.

Menurut Ade, Rafflesia sebenarnya sudah ada lama di lokasi tersebut. "Namun kebanyakan masyarakat belum mengenal dengan baik bahwa itu tumbuhan langka dan dilindungi," ujarnya.

Kini, kekayaan tersembunyi itu muncul ke permukaan. Setidaknya, dalam beberapa hari terakhir sudah 400 orang melihat bunga tersebut.

Pada Kamis (2/1/2019), Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit juga mengunjunginya. "Luar biasa, bunga Raflesia Tuaan-mudae tumbuh mekar dengan sempurna disini, ini rahmat dari Allah SWT," katanya, sebagaimana dilansir siaran pers Humas Pemprov Sumbar.

Ia mengimbau warga setempat untuk menjaga bunga itu secara bersama-sama dan tidak merusak bunga langka itu. Ia berharap hal ini bisa menggerakkan wisata. Apalagi lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk dan memudahkan pengunjung untuk mengakses lokasi tersebut.

“Bagi masyarakat yang ingin berkunjung harus didampingi petugas dari BKSDA, untuk menjaga kelestarian bunga langka tersebut dan menjaga keselamatan pengunjung, karena jalannya setapak dan mendaki dan curam," ujarnya

Menurut Ade Putra, (BKSDA) Sumbar sebelumnya telah bekomunikasi dengan ahli bunga bangkai dari Universitas Bengkulu untuk memastikan jenisnya.

Diperkirakan, dalam satu pekan sampai dengan bulan depan, akan ada 5 knop yang akan mekar lagi. "Di Sumatera Barat populasi bunga raflesia ada 14 daerah, sementara untuk Kabupaten Agam terdapat 13 titik bunga raflesia yang sebagian besar terdapat di daerah sekeliling Danau Maninjau," katanya.

Unutuk pengunjung yang ingin melihat bunga langka ini, pihak BKSDA telah membuat jalan setapak untuk mempermudah akses menuju lokasi bunga tersebut.

"Sampai saat sekarang sudah 400 orang yang mengunjungi bunga raflesia jenis Tuaan-mudae ini. Kami siap memandu pengunjung untuk keselamatannya," ujarnya.

Sebelumnya, bunga langka tersebut tumbuh di Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya. Lokasi ini bersebelahan dengan Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan. Keduanya, sama-sama berada di wilayah Cagar Alam Maninjau. (Rahmadi/*/HM)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Kronologi Bus ALS Hangus Terbakar di Palupuh, Kerugian Mencapai Rp1,7 Miliar
Kronologi Bus ALS Hangus Terbakar di Palupuh, Kerugian Mencapai Rp1,7 Miliar
Kasus Investasi Bodong di Agam: Berkas Lengkap, Pengacara 140 Korban Harap Tersangka Ditahan
Kasus Investasi Bodong di Agam: Berkas Lengkap, Pengacara 140 Korban Harap Tersangka Ditahan
Objek Wisata Kayu Gadang Koto Malintang, Pohon Raksasa di Tepi Maninjau
Objek Wisata Kayu Gadang Koto Malintang, Pohon Raksasa di Tepi Maninjau
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
UMKM dari Tiku Perkenalkan Ragam Rendang "Seafood" di Jakarta
UMKM dari Tiku Perkenalkan Ragam Rendang "Seafood" di Jakarta
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayu di Agam: 11 Adegan, TKP di Kebun Sawit
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayu di Agam: 11 Adegan, TKP di Kebun Sawit