Punya Efek Buruk, 6 Kombinasi Makanan Ini Tak Boleh Dimakan Bersamaan

berat badan, dimakan bersamaan

Ilustrasi makan bersama. (pixabay.com)

Langgam.id - Di era digital, kita bisa menemukan informasi dari mana saja. Termasuk makanan mana yang mungkin tidak sehat atau bahkan berbahaya bila dimakan bersamaan.

Meski demikian, tidak semua informasi tersebut akurat. Terkadang, memang benar ada kombinasi makanan yang tak bisa dimakan bersamaan, Namun ada juga yang tidak masalah dimakan bersamaan selama dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Berikut ini melansir dari Tempo.co, enam kombinasi makanan yang sebaiknya tidak dimakan bersamaan.

1. Madu dan air panas
Madu punya segudang nutrisi yang baik untuk tubuh. Tak heran kalau banyak ahli nutrisi yang menganjurkan minum madu secara rutin. Madu juga bisa dijadikan campuran untuk berbagai makanan dan minuman, rasanya manis dan lezat.

Tetapi ada bahan yang dilarang keras dicampurkan dengan madu yakni air panas. Madu dilarang keras dicampur dengan air panas, terutama air mendidih. Alasannya karena campuran ini akan membuat peningkatan hidroksimetil furfuraldehyde (HMF) dalam madu. Jika hal ini terjadi maka madu akan bersifat sebagai racun dalan tubuh manusia.

2. Susu dan buah melon
Buah melon sebaiknya dinikmati dalam keadaan segar, karena jika dicampur dengan susu maka bukan nutrisi yang meningkat tapi racun. Campuran susu dan melon akan menghambat proses metabolisme. Dua bahan makanan ini membutuhkan waktu lama untuk diproses dalam lambung.

Semakin lama prosesnya maka susu akan mengental di dalam lambung sehingga nutrisinya sulit dicerna tubuh. Bukan tidak mungkin, paduan susu dan melon juga bisa membuat asam lambung meningkat dan menyebabkan sakit maag.

3. Susu dan pisang
Campuran ini sangat lazim dilakukan orang. Bayangkan betapa nikmatnya menyeruput milkshake pisang atau menyantap pisang dengan kucuran susu kental manis. Meskipun enak, tapi kamu haru mulai berhenti untuk mengonsumsi campuran ini.
Pisang maupun susu sama-sama memiliki sifat menghambat proses pencernaan makanan. Cobalah mulai santap pisang atau susu secara terpisah. Atau beri jeda beberapa jam agar makanan ini tidak bercampur dalam lambung.

4. Susu dan telur mentah
Tidak masalah mencampur susu dan telur untuk kemudian diproses lagi hingga matang. Yang dilarang disini adalah mengonsumsi langsung campuran susu dan telur mentah. Para ahli gizi tidak pernah menyarankan orang makan telur mentah untuk meningkatkan energi.

Racikan ini kerap diandalkan orang-orang yang sedang membesarkan otot tubuh, padahal caranya keliru. Mengkonsumsi telur mentah bisa menyebabkan infeksi bakteri, keracunan makanan, dan defisiensi biotin.

5. Daging dan Kentang
Ketika protein hewani dimakan bersama dengan sumber karbohidrat seperti kentang, maka dalam sistem pencernaan dua makanan ini akan saling menetralkan. Kandungan protein daging bisa membusuk, sementara karbohidratnya bisa berfermentasi di dalam lambung.

Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan gas dan perut kembung di dalam sistem pencernaan. Ini merupakan salah satu kombinasi makanan yang tidak cocok dan harus dihindari. Tapi nyatanya, orang masih banyak mengonsumsi steak dengan olahan kentang.

6. Makan buah setelah makan berat
Buah-buahan mengandung gula sederhana yang bisa dengan mudah dicerna oleh tubuh. Namun jika kamu menyantap buah usai makan makanan berat, gula buah ini akan terbuang sia-sia. Makan buah setelah menyantap makanan berat sama saja seperti menciptakan sampah di dalam perut.

Gula buah yang bertemu dengan lemak, protein hingga karbohidrat akan membuatnya berfermentasi dan menciptakan suasana asam di dalam lambung. Jangankan vitamin dan serat, nutrisi buah-buahan ini bahkan sama sekali tak memberi dampak ada tubuh.(Ela)

Baca Juga

Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya