Puluhan Tahun Rusak, Jembatan Gantung Kampung Sikabu Munto Pessel Diperbaiki

Rusak sejak puluhan tahun yang lalu, jembatan gantung Kampung Sikabu Munto di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Pessel

Perbaikan jembatan gantung Kampung Sikabu Munto di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Pessel. [foto: .pesisirselatankab.go.id]

Langgam.id - Rusak sejak puluhan tahun yang lalu, jembatan gantung Kampung Sikabu Munto di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), akhirnya diperbaiki.

Jembatan ini merupakan akses utama ratusan warga di nagari tersebut untuk menuju lahan perkebunannya.

Mengingat jembatan tersebut rusak sudah puluhan tahun dan tidak dapat dilalui sama sekali oleh masyarakat, sehingga warga harus melewati jalan memutar melalui Kampung Tanjung Gadang untuk mencapai lahan pertanian mereka.

Wali Nagari Amping Parak Timur, Mulyadi mengatakan, untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sarana itu, pihaknya mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk memperbaiki jembatan gantung yang rusak tersebut.

"Alokasi anggaran yang digunakan untuk memperbaiki jembatan rusak yang bersumber dari DD tahun 2024 ini adalah sebesar Rp33.832.375," ujarnya.

Mulyadi mengatakan, bahwa pengalokasian anggaran itu berdasarkan kesepakatan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari bersama masyarakat.

"Upaya itu dilakukan karena jalan maupun jembatan merupakan infrastruktur utama yang tidak bisa diabaikan. Sebab sarana itu merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat," beber Mulyadi dilansir dari pesisirselatankab.go.id, Selasa (11/6/2024).

Ia mengungkapkan bahwa jembatan yang rusak parah tersebut perbaikannya memang tidak dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

"Berdasarkan hal itu maka wali nagari bersama Bamus dan masyarakat menyepakati untuk memperbaikinya menggunakan DD, agar akses antar kampung juga kembali lancar di nagari ini," ucapnya.

Mulyadi mengatakan, potensi yang dimiliki Nagari Amping Parak Timur yaitu padi dan palawija. Selain itu, potensi lainnya yang ada di nagari itu adalah perkebunan kelapa sawit, karet, gambir, dan minyak nilam.

"Potensi pengembangan berbagai komoditi itu mencapai ribuan hektar. Sebab hingga saat ini lahan yang belum tergarap masih sangat luas dan tersebar di beberapa kampung di nagari ini," terangnya.

Sementara itu, Camat Sutera, Dailipal mengatakan bahwa pihaknya memang memberikan rekomendasi kepada Wali Nagari Amping Parak Timur, Mulyadi untuk memperbaiki jembatan gantung itu dengan memanfaatkan DD.

"Persetujuan dalam bentuk rekomendasi itu kita berikan karena jembatan tersebut merupakan akses vital yang akan dilewati oleh ratusan warga setiap hari bila pergi ke sawah dan ke kebun. Jembatan ini memiliki volume 42,72 meter × 1,50 meter dengan anggaran sebesar Rp33.832.375," ujarnya.

Ia mengharapkan dengan adanya perbaikan jembatan gantung tersebut, bisa memudahkan akses masyarakat. Serta juga memberikan dampak positif terhadap kemajuan perekonomian warga di Nagari Amping Parak Timur. (*/yki)

Baca Juga

Wilayah Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) diguncang gempa dengan magnitudo 4,7 pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.39 WIB.
Gempa M 4,7 Guncang Pessel, BMKG: Akibat Adanya Aktivitas Sesar Lokal
Gempa bumi berkekuatan (magnitudo) 4,7 mengguncang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.39 WIB.
Gempa M 4,7 Mengguncang Pesisir Selatan Jumat Siang
Kepala Dinas Pertanian Pesisisr Selatan, Madrianto mengatakan, bahwa pihaknya saat ini menurunkan sebanyak 21 petugas kesehatan hewan
Jadi Daerah Pemasok, 21 Petugas Keswan Pessel Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban
Ilustrasi Remaja meninggal
Satu Korban Hanyut di Batang Lunang Pessel Berhasil Ditemukan
Pencarian dua korban hanyut di sungai Batang Lunang di Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, pada hari kedua, Jumat
Hari Kedua Pencarian, 2 Korban Hanyut di Batang Lunang Pessel Belum Ditemukan
Tokoh Agama Ali Amran Warnai Bursa Cawabup Pesisir Selatan
Tokoh Agama Ali Amran Warnai Bursa Cawabup Pesisir Selatan