Langgam.id – PT Permodalan Nasional Madani membentuk tiga klaster atau kelompok usaha di Sumatera Barat, yaitu budidaya lebah madu sawit ULaMM Kamang Baru, ULaMM Pulau Punjung dan ULaMM Sungai Rumbai, petani kopi oleh nasabah Mekaar cabang Sungai Tarab Area Bukittinggi Region Padang dan petani tebu oleh nasabah Mekaar cabang IV Koto Area Bukittinggi Region Padang.
Di Sumatera Barat sendiri, sudah cukup banyak kelompok UMKM yang memiliki potensi untuk dikembangkan, seperti kelompok usaha lebah madu sawit di wilayah kerja Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, wilayah Pulau Punjung dan Sungai Rumbai di Kabupaten Dharmasraya. Serta kelompok petani kopi dan petani tebu masing masing di wilayah kerja Sungai Tarab dan IV Koto.
Bersama Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi serta pihak akademisi dari Universitas Andalas, PT PNM memberikan pelatihan dan pendampingan untuk nasabah. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan selama 3 hari (6-9 April 2021) ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kewirausahawan serta kemampuan dalam mengelola usaha bagi nasabah.
Selain itu, diharapkan ada peningkatan efisiensi dalam usaha nasabah, termasuk pengembangan potensi lain sebagai usaha alternatif.
Turut hadir dan memberikan dukungan sebagai narasumber pada pelatihan untuk nasabah adalah Heri Antoni sebagai penyuluh, Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D sebagai Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian UNAND dan Sekretaris Jurusan Teknologi Hasil Pertanian UNAND. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Seksi Perizinan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Bapak Edwar, SH.
Pada pelatihan hari pertama, dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya dihadiri oleh 45 nasabah ULaMM Kamang Baru, Pulau Punjung dan Sungai Rumbai. Pelatihan hari kedua dilaksanakan di Kantor Wali Nagari Koto Tuo Sungai Tarab dihadiri oleh 20 nasabah Mekaar cabang Sungai Tarab. Pelatihan hari terakhir dilaksanakan di Kantor Camat Matur dihadiri oleh 20 nasabah Mekaar cabang IV Koto.
Para peserta diberikan motivasi dan kiat menjadi pengusaha sukses, serta ilmu seperti bagaimana optimalisasi peranan kelompok dalam membangun sinergi dan menunjang usaha para anggotanya, terbinanya UMK yang tangguh, inovatif dan berdaya saing tinggi dan meningkatkan kompetensi nasabah sehingga bisa naik kelas.
Sebagai informasi, hingga Desember 2020 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 24,349 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 7,8 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki lebih dari 3.300 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 439 Kabupaten/Kota, dan 4.450 Kecamatan. (rls)