PT NAL Klaim Sudah Jalani SOP, Investigasi Insiden Ledakan Tambang di Sawahlunto Tetap Dilanjutkan

Langgam.id - Manajemen PT Nusa Alam Lestari (NAL) mengklaim telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) pertambangan batu bara.

Ilustrasi Lubang Tambang. [Foto: pixabay.com]

Langgam.id - Manajemen PT Nusa Alam Lestari (NAL) mengklaim telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) pertambangan batu bara. Hal ini menyikapi insiden ledakan tambang yang terjadi di kawasan perusahaan yang berada di Kota Sawahlunto tersebut.

Ledakan tambang beberapa waktu lalu itu telah menewaskan 10 orang pekerja. Selain itu, terdapat empat orang luka-luka, satu di antaranya mengalami luka bakar dan masih dalam perawatan.

Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL, Dian Firdaus menegaskan, investigasi mulai dilakukan. Namun sebelumnya, pihaknya mengaku sedikit bingung kenapa ledakan bisa terjadi.

Sebab, kata Dian, sebelum kejadian maupun setiap aktivitas pertambangan SOP sudah dilakukan oleh kepala lubang. Di antaranya memonitoring gas oleh kepala lubang pada pagi hari.

"Hasil pengecekan gas di dalam lubang tambang oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbondioksida nol, H2S nol dan CH4 juga nol," ujar Diam di Padang, Selasa (13/12/2022).

Dian mengungkapkan, pengecekan lain juga dilakukan seperti sistem penyangga kayu, transportasi dan ventilasi. Setelah dinyatakan aman, para pekerja baru masuk ke dalam lobang. "Akan tetapi berselang waktu sepuluh menit baru terjadi ledakan," ungkapnya.

Saat ledakan terjadi, pihak PT NAL langsung melakukan evakuasi mandiri. Hasil informasi yang didapat ketika itu, ternyata banyak pekerja berada di dalam lobang.

"Kami segera minta bantuan ke perusahaan tetangga, Basarnas, Kepolisian dan TNI. Pada pukul 10.00 WIB mulai ada korban yang bisa dievakuasi hingga pukul 18.00 WIB seluruh korban telah dievakuasi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan tambang batu bara terjadi Jumat (9/12/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Perusahaan tambang batu bara PT NAL ini legal.

Saat kejadian, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumbar Irjen Pol Suharyono langsung mendatangi lokasi. Ia menyebutkan, ledakan tambang batu bara diduga diakibatkan gas mentan.

"(Penyebab) gas metan. Kami juga akan mengecek lagi dengan pengelola, bagaimana selama ini SOP untuk mendeteksi bahwa di kedalam tertentu ada gas metan," ujar Suharyono saat meninjau lokasi tambang.

Baca juga: Kapolres Sawahlunto Besuk Korban Kecelakaan Tambang

Suharyono menyebutkan, seharusnya ada standar keselamatan jika ada letupan akibat gas metan. Pihkanya akan melakukan penyelidikan. "Sehingga antisipasi ada, bagaimana memberikan tanda-tanda," katanya.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

LBH Padang mengkritik keputusan Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menutup akses publik terhadap informasi pemulihan kontaminasi abu batubara
LBH Padang Kritik KIP yang Tutup Informasi Pemulihan Abu Batubara PLTU Ombilin
Penampilan Reog Ponorogo Subur Budoyo Memukau Penonton di Penutupan Galanggang Arang #6 Sawahlunto
Penampilan Reog Ponorogo Subur Budoyo Memukau Penonton di Penutupan Galanggang Arang #6 Sawahlunto
Pemetaan Potensi Desa Secara Partisipatif: Kajian Potensi Desa Batu Tanjung, Kota Sawahlunto
Pemetaan Potensi Desa Secara Partisipatif: Kajian Potensi Desa Batu Tanjung, Kota Sawahlunto
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: PT KAI Sumbar operasikan 26 perjalanan selama musim mudik lebaran tahun 2022.
Rayakan Ombilin sebagai Warisan Dunia, Galanggang Arang Dihelat di 7 Kabupaten Kota di Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah melantik Zefnihan sebagai Pj Wali Kota Sawahlunto. Zefnihan merupakan Sekretaris Daerah Sijunjung.
Gubernur Lantik Sekda Sijunjung Zefnihan Jadi Pj Wali Kota Sawahlunto
Mahasiswa dan Dosen Unand Data Potensi Pertanian di Sawahlunto
Mahasiswa dan Dosen Unand Data Potensi Pertanian di Sawahlunto