Langgam.id - Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta ikut berdampak kepada Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman. Kebijakan tersebut mengakibatkan penurunan penumpang.
Executive General Manager Angkasa Pura II Cabang BIM, Yos Suwagiono, mengatakan sejak Senin (14/9/2020) sudah terasa penurunan penumpang sampai hari ini. Pada bulan Agustus tercatat sekitar 2.500 sampai 3.000 penumpang, sedangkan pada bulan September dari awalnya sekitar 1.900 dan terus turun menjadi 1.400 an sejak Senin itu.
"Ada dampaknya, penumpang sudah mulai turun baik yang datang maupun penumpang yang berangkat, pulang pergi mungkin masyarakat masih menunggu PSBB yang sekarang," katanya di Padang, Jumat (18/9/2020).
Baca juga: BIM Satu-satunya Bandara Wajibkan Penumpang Tes Swab, Gratis dari Pemprov Sumbar
Menurutnya masyarakat masih menunggu apa yang terjadi pada kebijakan PSBB sekarang. Padahal tidak jauh beda dengan PSBB sebelumnya, karena tujuan PSBB adalah meliburkan karena banyaknya klaster perkantoran di Jakarta.
Pihaknya juga akan menerapkan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru Pengendalian Covid-19 yang telah disahkan DPRD Sumbar. Dia menyebut, BIM juga memiliki gugus tugas yang bertugas menerapkan protokol covid-19.
"Akan kita lakukan, kita juga ada gugus tugas, kita akan koordinasikan, bagi saya yang penting bagaimana masyarakat sehat, bagaimana masyarakat agar tidak terdampak, bukan tentang hukuman," katanya.
Pihaknya juga terus mengimbau bagi masyarakat yang datang dari zona merah agar menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Semua penumpang yang sakit akan diistirahatkan, serta petugas wajib pakai APD lengkap.
"Kita bisa imbau masyarakat mulai dari pesawat bagaimana mereka sayang dengan dirinya, sayang dengan keluarga dan lingkungannya," katanya.
Menurutnya saat ini masyarakat juga sudah mulai kesadaran untuk melakukan tes swab. Apalagi sejak ada diberikan petunjuk arah untuk tes swab. Hal itu merupakan bagian usaha untuk memutuskan penyebaran covid-19.
"Alhamdulillah terus meningkat, awalnya mulai 5 orang kemudian 20 orang, 30 orang hingga mencapai 80 orang sekarang, tapi jangan dipandang ada yang lolos, tapi itu adalah bagian dari upaya tracing," katanya. (Rahmadi/ABW)