Langgam.id - Jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) belakangan identik dengan putra Minang, sejak Presiden Joko Widodo melantik Komjen Suhardi Alius mengemban jabatan itu per 20 Juli 2016 lalu menggantikan Tito Karnavian.
Setelahnya, jabatan itu tidak pernah lepas dari putra terbaik Ranah Minang. Setelah Suhardi pensiun, Presiden Jokowi kembali melantik putra Minang lainnya Komjen Boy Rafly Amar menjabat Kepala BNPT pada 6 Mei 2020.
Terbaru, Presiden Joko Widodo kembali melantik putra Minang memimpin BNPT menggantikan Boy Rafli Amar yang memasuki masa purna jabatan. Ia adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel.
Acara pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, (3/4/2023), bersamaan dengan pelantikan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dijabat Dito Ariotedjo.
Rycko Amelza Dahniel dilantik berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Setelahnya, Kepala Negara mengambil sumpah jabatan yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah.
"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan.
Untuk diketahui, Rycko Amelza Dahniel sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri. Pria kelahiran Bogor pada 14 Agustus 1966 ini merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo untuk kemudian diikuti para tamu undangan terbatas yang hadir. Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut yaitu Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, dan Wakil Ketua Komisi Yudisial M. Taufiq HZ.
Selain itu hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. (*/FS)