Langgam.id - Poltracking Indonesia menyampaikan hasil survei terkait pengetahuan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) tentang eksistensi pilkada serentak. Hasil survei itu menunjukkan sebanyak 75,9 persen pemilih di Sumbar mengetahui akan ada pilkada serentak yang dihelat pada 9 Desember 2020.
"Ada 75,9 persen pemilih di Sumbar yang mengetahui akan ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Sumatra Barat. Sedangkan 18,1 persen publik mengatakan tidak tahu," kata Manajer Riset Poltracking Indonesia, Masduri.
Hasil rilis itu disampaikan ke publik pada Selasa (3/11/2020). Poltracking Indonesia juga melakukan survei terkait potensi kemantapan pilihan pemilih terhadap paslon pada pilkada 2020 di Sumbar, yang mencapai angka 73,5 persen.
Baca juga: Soal Hasil Survei Poltracking, Ketua Timses NA-IC: Mereka Disewa Mulyadi
"Dilihat dari aspek kemantapan pilihan pemilih, mayoritas pemilih Sumbar sebanyak 73,5 persen menyatakan sudah mantap dengan pilihan gubernur dan wakil gubernur. Sementara itu, sebanyak 14,2 persen pemilih menyatakan masih mungkin mengubah pilihannya. Sisanya sebanyak 12,3 persen tidak menjawab dan tidak mengetahui Paslon yang akan dipilih," ujarnya.
Survei ini digelar dilakukan pada 19 sampai 23 Oktober 2020 menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah 1.200 responden, yang menjangkau 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Sementara itu, margin of errornya +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Masduri menuturkan, dari aspek potensi partisipasi, jumlah pemilih yang akan mencoblos pada pilkada Sumbar Desember mendatang sebanyak 72,4 persen. Sedangkan sebanyak 5,1 persen tidak akan mencoblos, dan 4,4 persen belum pasti mencoblos.
Menurutnya, semua hasil penemuan survei Poltracking merupakan potret terbaru survei pilgub dan akan menjadi peta kekuatan elektoral masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Sumbar.
"Kalau dilihat dari undencided voters dan swing voter sudah kecil, apalagi sisa waktu waktu kita melaksanakan Pilkada sekitar satu bulan lagi, maka tidak akan ada perubahan politik yang signifikan," ucapnya. (Yesi/ABW)