Langgam.id - Polisi segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar). Insiden ini menewaskan 10 orang pekerja, empat lainnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, olah TKP akan dilakukan bersama inspektur tambang Kementerian ESDM. Sampai saat ini, tim gabungan belum bisa masuk ke lubang tambang.
"Kondisi lubang belum bisa masuk. Karena pertama, dimungkinkan masih banyak gas. Kedua lubang yang akan dilalui runtuh, sekarang sedang tahap perbaikan," ujar Dwi, Kamis (15/12/2022).
Menurut Dwi, proses perbaikan baru sepanjang 160 meter. Sementara, lokasi TKP ledakan berada di kedalaman 200-300 meter bawah tanah. "Kami masih menunggu waktu, setelah selesai diperbaiki, akan cek kandungan gas di dalam ini, ketika masih berbahaya perlu diatasi, baru nanti dilakukan olah TKP," ungkapnya.
Dalam penyelidikan, kata Dwi, pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 11 saksi yang berasal dari internal perusahaan PT NAL. Termasuk, pemeriksaan terhadap Kepala Teknik Tambang (KTT) perusahaan tersebut.
"Dari 11 saksi itu menerangkan sebatas kemungkinan terjadinya letupan karena adanya gas metan bertemu percikan api. Ini yang mesti kami pastikan, percikan api dari mana, dan gas metan juga seperti apa. Untuk membuktikan ini, kami perlu olah TKP di kedalam 200-300 meter," ucapnya.
Baca juga: Dinas ESDM Sumbar Tutup Lubang Tambang yang Renggut 3 Korban di Sawahlunto
Insiden ledakan tambang ini terjadi pada Jumat (9/12/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Ledakan terjadi di lubang SD C2 (Lori 2) milik PT NAL. Terdapat 14 pekerja masuk dalam lubang saat kejadian, 10 di antaranya dinyatakan meninggal dunia dengan luka bakar, sementara empat pekerja dilaporkan selamat.
—