Langgam.id - Seorang siswa salah satu SD di Gurun Laweh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) sempat mengaku diculik. Informasi ini menyebar dan mulai membuat masyarakat resah, hingga pihak kepolisian turun tangan melakukan penyelidikan.
Usut punya usut, hasil penyelidikan polisi ternyata anak ini berbohong karena takut dimarahi karena tidak masuk sekolah. Disinyalir, anak tersebut telah terlambat ke sekolah.
Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina membenarkan kasus penculikan ini direkayasa. Penyidik sebelumnya telah memeriksa anak tersebut di Poslek Lubuk Begalung, Selasa (31/1/2023).
"Iya benar direkayasa oleh anak ini. Dia takut masuk sekolah," ujar Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delfina, Rabu (1/12/2023).
"Kami gali (keterangan anak) karena meresahkan. Kami lakukan penyelidikan, kami ajak anak ini ngobrol secara persuasif," ujarnya.
Yanti mengungkapkan awalnya anak tersebut menceritakan kepada neneknya bahwa sempat akan diculik seseorang. Kemudian neneknya mendatangi sekolah.
"Awalnya diceritakan ke neneknya. Neneknya lalu pergi ke sekolah. Neneknya mengadu ke pihak sekolah bahwa cucunya dicoba diculik," jelasnya.
Yanti mengimbau masyarakat agar tidak termakan berita bohong atau hoaks. Menyikapi kejadian ini, ia meminta orang tua melakukan pendekatan dengan anak.
"Dengan kasus seperti ini lakukan pendekatan antara orang tua dan anak. Terus jaga anak-anaknya. Kita tidak bisa menutup kemungkinan kasus penculikan itu ada, tapi alhamdulilah sampai sekarang belum pernah terjadi di Kota Padang," tuturnya.