Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Peneliti Revolt Institute, Heru Permana Putra, mengkritik sikap diam Wali Kota Padang, Hendri Septa, soal pencalonan wakilnya.
Langgam.id - Peneliti Revolt Institute, Heru Permana Putra, mengkritik sikap diam Wali Kota Padang, Hendri Septa, soal pencalonan wakilnya. Sebagai ketua DPD PAN, seharusnya Hendri menyatakan sikap soal kepastian pemerintahannya.
"Saya juga heran, sebagai ketua DPD PAN Kota Padang, Hendri Septa tidak punya sikap soal statusnya sebagai wali kota yang tidak punya wakil," ujar Heru.
Heru menilai, keberadaan wakil wali kota (wawako) Padang sangat penting. Terlebih di saat banyaknya persoalan Kota Padang yang mesti diselesaikan.
"Ini kan sudah sangat lama wali kota tidak punya wakil, padahal banyak pekerjaan yang terbengkalai," ungkapnya.
Padahal, kata Heru, dalam konteks tata kelola pemerintahan, wawako punya pekerjaan untuk membantu
"Apalagi masalah covid-19 yang belum selesai. Masih banyak pembangunan-pembangunan Kota Padang yang terbengkalai," kata Dosen Ilmu Politik IAIN Bukittinggi ini via telepon, kepada langgam.id, Senin (7/2/2022).
Heru mengatakan, secara etis, wawako berasal dari PKS. Namun, sampai hari ini partai koalisi PAN itu belum mengeluarkan sikap.
Heru mempertanyakan ihwal pencalonan Ekos Akbar sebagai wawako, apakah menyalahi hubungan antar koalisi.
"Kita tidak tahu persoalan internal di PKS yang sampai saat ini belum mengusulkan nama calon wakil wali kota," ujar Heru.
Heru menduga, ada dua kemungkinan dibalik pencalonan Ekos sebagai wakil wali kota. Pertama, PAN punya agenda terselubung menuju kontestasi Pilkada 2024. Kedua, PKS tidak punya kader untuk diusung.
"Lobi-lobi antara PKS dan PAN kita tidak tahu. Atau kemungkinan PKS memang tidak punya kader untuk diusungkan," kata Heru.
Baca juga: Kecewa dengan PAN, PKS Belum Tetapkan Nama Calon Wawako Padang
Terkait agenda politik menuju Pilkada 2024, Heru memandang, Hendri Septa takut tersaingi apabila nantinya popularitasnya tersaingi oleh wakilnya.
"Dalam politik, ini bisa saja terjadi. Saya melihat ada agenda menuju 2024, dan Hendri Septa tidak ingin tersaingi. Bisa saja begitu," katanya.
—