Polda: Dubalang Hingga Parik Paga Bisa Perkuat Nagari Tageh Bidang Hukum

Polda: Dubalang Hingga Parik Paga Bisa Perkuat Nagari Tageh Bidang Hukum

Polda dan Pemprov sepakat bentuk nagari tageh bidang hukum. (Foto: Dinas PMD/sumbarprov.go.id)

Langgam.id – Kearifan lokal tingkat nagari yang ada di Sumatra Barat (Sumbar) dapat memperkuat terwujudnya nagari tageh di bidang hukum. Kearifan lokal tersebut, antara lain adanya dubalang, paga nagari, tuo silek hingga parik paga.

“Tinggal lagi melakukan pembinaan dan pembekalan bidang hukum, sehingga semua kearifan lokal yang ada di nagari bisa berperan secara maksimal,” kata Kabid Hukum Polda Sumbar Kombes Pol Nina Febri Linda, seperti dirilis situs resmi Pemprov Sumbar.

Ia mengatakan hal tersebut dalam diskusi dengan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar Syafrizal Ucok, di Jalan Pramuka, Padang, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Optimalkan Program Nagari Tageh, Gubernur: Peran Masyarakat Perlu

Kombes Nina mengatakan, Polda Sumbar bertekad mewujudkan nagari tageh bidang hukum. Nagari tageh bidang hukum itu bertujuan menciptakan masyarakat nagari yang memahami, menghormati dan mematuhi hukum yang berbasis kearifan lokal budaya adat Minangkabau.

Menurutnya, saat ini bersamaan dengan penanggulangan Covid-19, sudah mulai digulirkan Nagari Tageh dengan berbagai aspek. Seperti tageh kesehatan, tageh pendidikan, tageh hukum, tageh pangan, tageh bencana dan tageh Ekonomi.

“Polda Sumbar ingin menjadikan beberapa khusus nagari tageh bidang hukum sebagai percontohan. Nanti terus dikembangkan,” kata Kombes Nina yang didampingi Kasubid Bantuan Hukum Kompol Alvira.

3 Langkah

Ia mengatakan, upaya tersebut ini dilakukan dengan tiga langkah, yakni pre-emptif, preventif dan represif. Pre-emptif adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap hukum. Preventif berupa terbentuknya produk hukum dan lembaga yang mendukung pelaksanaan nagari tageh bidang hukum. Sementara, upaya represif yaitu terlaksananya penegakan hukum berbasis kearifan lokal adat Minangkabau.

Gayung bersambut, Pemprov Sumbar mendukung inisiasi itu. Kadis PMD Sumbar Syafrizal Ucok mengatakan, gagasan nagari tageh bidang hukum sejalan dengan upaya penguatan pemerintahan nagari.

Menurutnya, gubernur telah menyurati bupati/ wali kota agar memfasilitasi pembentukan nagari tageh, desa tageh dan kelurahan tageh, dengan Surat Keputusan Wali Nagari, Kepala Desa atau Lurah.

Gubernur juga meminta bupati/ wali kota memberikan dukungan anggaran melalui APBD dan memfasilitasi wali nagari/ kepala desa untuk bisa memanfaatkan dana desa. Dalam pelaksanaan nagari tageh selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan di tingkat nagari yaitu Babinkamtibnas dan Babinsa.

Kombes Nina dan Kadis PMD Sumbar Syafrizal Ucok juga sepakat untuk mematangkan konsep nagari tageh dengan menyusun Buku Panduan yang menjadi pedoman bagi kabupaten/kota. (*/SS)

Baca Juga

Pemprov Sumbar meminta pemerintah pusat untuk mengembalikan dana efisiensi daerah yang ditarik Kementerian Keuangan sebesar Rp2,6 triliun
Kerugian Akibat Bencana Sumbar Rp4 T, Gubernur Minta Pusat Kembalikan Dana Transfer Daerah Rp2,6 T
Ilustrasi bayar pajak kendaraan. (FOTO: IST)
Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan di Sumbar? Ini Batas Waktu dan Syarat Lengkapnya
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa penanganan dampak bencana hidrometeorologi tidak boleh dibebankan
Percepat Penanganan Bencana, Gubernur Minta Daerah Tak Terdampak di Sumbar Beri Dukungan
Langgam.id - Kenaikan harga BBM turut berdamopak terhadap harga pangan di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), salah satunya Cabai Merah.
Pemprov Sumbar Gelar Pangan Murah karena Bencana, Harga Cabai Rp 58 Ribu per Kg
Pemprov Sumbar menjalin kerja sama tentang pelaksanaan kerja sosial bagi pelaku tindak pidana dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar.
Pemprov dan Kejati Teken MoU, Langkah Awal Pelaksanaan Pidana Kerja Sosial di Sumbar
FOTO: Kepala Bapenda Sumbar, Syefdinon. (Dok. Istimewa)
Pemprov Sumbar Gaspol Percepatan Roadmap ETPD 2025, Digitalisasi Pembayaran Daerah Mendesak!