Langgam.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Barat (Sumbar) memprediksi reservasi hotel yang masuk akan terjadi di menit terakhir (last minute) jelang libur panjang pada akhir pekan ini. Namun peningkatan juga tidak begitu signifikan karena situasi pandemi.
"Reservasi hotel tidak begitu banyak juga selama pandemi. Karena, situasi sangat berbeda, mayoritas manfaatkan jalur darat bukan jalur udara, ini berpengaruh juga terhadap reservasi. Jadi reservasi terjadi di last minute," kata Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran dihubungi langgam.id, Selasa (27/10/2010).
Meskipun demikian, Maulana berharap dengan adanya libur panjang akhir pekan ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha perhotelan. Salah satunya, meningkatnya okupansi (tingkat hunian) hotel.
"Ya kalau kita berharap okupansi hotel, kami selaku pelaku perhotelan berharap terjadi peningkatan. (Peningkatan) belum bisa diprediksi, kita lihat nanti. Ini kan bukan kondisi normal yang mudah diprediksi, masih situasi pandemi covid-19. Perubahan bisa kapan saja," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Warga Tak Keluar Kota Saat Libur Panjang
Diakuinya, selama pandemi okupansi hotel di Sumbar tidak terlalu baik. Masa yang berat ini, telah dihadapi pelaku usaha perhotelan yang cukup panjang sehingga berimbas ke perusahaan.
"Termasuk imbas terhadap serapan tenaga kerja. Harapan kami dengan long weekend ini terjadi peningkatan okupansi hotel sehingga menambah daya tahan dari perusahaan hotel itu sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian mengingatkan pengelola industri pariwisata dan perhotelan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama Ling weekend.
"Kami mengimbau kepada pengusaha dan pelaku industri pariwisata untuk dapat mematuhi protokol kesehatan ini," pintanya.
Arfian mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk gencar melakukan patroli dan razia saat long weekend. Sehingga, bagi pelanggar aturan protokol kesehatan dapat ditindak tegas.
"Bagi pengelola perhotelan dan pariwisata diminta untuk kapasitas pengunjung 50 persen. Khusus di objek wisata Pantai Air Manis, karena sudah dikelola Perumda Padang Sejahtera Mandiri, kami koordinasikan terus dan ingatkan mereka," ujarnya. (Irwanda/ABW)