Langgam.id- Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Tanah Datar bakal menggelar salat Idul Adha 2020 di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar.
Baca juga: PHBI Sumbar Akan Gelar Salat Idul Adha di Halaman Kantor Gubernur Kembali
Wakil Ketua PHBI Afrizon mengatakan, salat Idul Adha rencananya akan digelar di Lapangan Cindua Mato Batusangkar, dengan khatib Bakhtiar dari Universitas Islam Negeri (UIN) Padang dan imam Ustad Mustarizal dari Padang Panjang.
"Jika cuaca baik akan dilaksanakan di Lapangan Cindua Mato, namun jika cuaca tidak memungkinkan shalat akan dilaksanakan di 7 masjid di Batusangkar," ujarnya dalam rilis yang diterima langgam.id, Rabu (15/07/2020).
Adapun 7 masjid telah disiapkan untuk pelaksanaan salat Idul Adha di Batusangkar adalah, Masjid Ihsan Lantai Batu dan Masjid Raya Lantai Batu. Kemudian, Masjid Taqwa Parak Juar dan Masjid Amaliyah Kampung Baru, Masjid Muhammadiyah Tanah Datar, Masjid Al Faaizin Pincuran Tujuh dan Masjid Huriyah Malana.
Wakil Bupati Tanah Datar Zulfadri Darma mengatakan, semangat dan kerinduan umat untuk beribadah menjadi pertimbangan dalam keputusan pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan terbuka.
Baca juga: Wako Bukittinggi Putuskan Gelar Salat Idul Adha di Lapangan
“Kebijakan untuk tidak memperpanjang PSBB pada awal bulan lalu dan masuk pada tatanan hidup baru atau new normal, membuat masyarakat lebih leluasa beraktivitas, termasuk pelaksanaan ibadah di masjid dan musala,” ujarnya yang juga Ketua PHBI Tanah Datar.
Menteri Agama Fachrul Razi sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 18 tahun 2020 tentang penyelenggaraan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban 1441 H/2020 M menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.
“Surat Edaran Menteri Agama tersebut menjadi pedoman, agar pelaksanaan kedua ibadah tersebut berjalan aman sesuai tuntunan agama Islam sekaligus meminimalisir risiko akibat terjadinya kerumunan dalam satu lokasi,” ujar Kepala Kantor Kemenag Tanah Datar Syahrul.
Dalam surat edaran tersebut, kata dia, disebutkan jemaah menggunakan masker, dalam kondisi sehat, membawa sajadah, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, menghindari kontak fisik seperti bersalaman atau berpelukan dan menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter.
Selain itu, kata dia, anak-anak, warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19 diminta untuk tidak mengikuti salat berjemaah di lapangan. (*/SRP)