Langgam.id- Rombongan peserta International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2025 baru-baru ini diajak dalam perjalanan menyusuri jejak-jejak masa lalu Kota Padang. Destinasi yang dituju adalah Museum dan Galeri Arsip Statis, tempat yang menyimpan ribuan cerita dan dokumentasi penting tentang perkembangan ibukota Sumatera Barat.
Kunjungan ke "rumah" arsip dan sejarah ini menjadi salah satu agenda menarik dalam rangkaian festival literasi bertaraf internasional yang tahun ini meramaikan tiga kota sekaligus, yakni di Padang, Padang Panjang, dan Bukittinggi.
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Elvi, mengungkapkan bahwa kehadiran IMLF 2025 memiliki misi mulia, yakni memperkuat akar budaya lokal melalui sentuhan literasi, seni, dan jalinan dialog lintas budaya. Lebih dari sekadar festival, IMLF diharapkan menjadi panggung bertemunya ide-ide kreatif dari berbagai penjuru dunia.
"Dengan mengusung semangat keterbukaan hati dan upaya pelestarian warisan budaya, IMLF bukan hanya menjadi tempat berbagi ilmu dan wawasan. Lebih dari itu, festival ini adalah jembatan yang membangun koneksi antar bangsa melalui kekuatan literasi," tuturnya dikutip, Selasa (13/5/2025).
Kunjungan ke Museum dan Galeri Arsip Statis memberikan pengalaman otentik bagi para peserta, terutama bagi mereka yang datang dari mancanegara. Mereka berkesempatan melihat langsung dan mempelajari lebih dalam tentang sejarah panjang serta nilai-nilai luhur yang membentuk masyarakat Minangkabau. Antusiasme terpancar dari wajah para peserta saat pemandu museum dengan sabar menjelaskan seluk-beluk koleksi arsip dan dokumentasi peninggalan masa lalu.
Sebuah momen tak terduga dan mengharukan mewarnai kunjungan ini. Secara kebetulan, rombongan IMLF bertemu dengan para siswa SMPN 31 Kota Padang yang juga tengah melakukan kegiatan belajar di museum.
Pertemuan yang tak direncanakan ini menciptakan suasana keakraban yang hangat. Terlihat beberapa siswa berani berinteraksi langsung dengan para peserta IMLF, bertukar sapa dan cerita. Bahkan, beberapa di antara pelajar beruntung mendapatkan hadiah kecil sebagai kenang-kenangan dari para tamu internasional, sebuah pengalaman edukatif yang tak terlupakan.
IMLF 2025 sendiri telah sukses digelar pada tanggal 8 hingga 12 Mei, menghadirkan 30 pembicara kompeten dari berbagai negara. Festival yang mengusung tema "Language, Literature and Culture for Peace" ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat pemahaman lintas budaya dan mempromosikan perdamaian dunia melalui kekuatan bahasa, sastra, dan budaya Minangkabau yang kaya. (*/f)