Langgam.id - Selain kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU, premium juga tergolong sulit didapatkan walaupun tidak sampai membuat antrean panjang.
Mengenai hal tersebut, Area Sales Branch Manager Pertamina Padang, Arwin Nugraha mengatakan kondisi premium masih lebih kondusif dibandingkan solar. Berbeda dengan solar yang over 12 persen pada akhir Oktober, premium masih sampai 2 persen.
"Jadi kalau secara penyaluran tidak ada masalah," katanya di Padang, Senin (11/11/2019).
Dia mengatakan untuk penyaluran premium alokasinya masih sama dengan penyaluran tahun 2018 untuk wilayah Sumatra Barat. Harusnya alokasi tersebut mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
"Terkait premium ini hal yang cukup unik. Dari sisi alokasi sama dengan tahun lalu, kemudian memang pada saat beberapa bulan belakangan pelanggan meningkat," katanya.
Selain itu, solusi untuk pengguna premium bisa pindah menggunakan pertalite. Selisih harga sekitar 1500 rupiah juga dinilai tidak terlalu jauh sehingga tidak memberatkan pelanggan.
Selain kenaikan jumlah pelanggan dalam beberapa bulan belakangan, pihaknya juga menduga banyak oknum yang membeli premium untuk kemudian dijual kembali. Hal ini juga tampak dari banyak penjual premium secara eceran.
Dia mengatakan Pertamina akan segera membicarakan dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut. Penyelesaian masalah dilakukan bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kota nantinya
"Kita akan coba cari solusi lebih lanjut supaya oknum ini bisa berkurang, sehingga yang mendapatkan pelanggan benar-benar yang berhak, tapi itu nanti ya, kita fokus menangani solar dulu," ujarnya. (Rahmadi/HM)