Langgam.id- Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono lahir dan sempat tinggal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Meskipun hanya sebentar menetap di Sumbar, ia masih fasih berbahasa Minang.
Ia membuktikan masih bisa berbahasa Minang, saat berpantun dalam peresmian Masjid Hj Alisma Alius di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Selasa (10/5/2022).
Komjen Gatot mengatakan, masyarakat Sumbar dikenal dengan pantunnya. Ia berpantun untuk mengucapkan salam kepada para tamu yang hadir di acara peresmian masjid tersebut.
Berikut pantun Minang Komjen Gatot:
Ambiak rambutan pakai galah
rambutan masak masuak ka goni
ambo unjuakkan salam jo sambah
sambah taunjuak ka urang rami
Ka Payakumbuah naik oto
painyo malam sanayan
sambuiklah salam dari ambo
untuak saluruah tamu undangan
Komjen Gatot mengaku bisa berbahasa Minang, karena lahir di Kabupaten Solok, Sumbar pada 1965. Tepatnya di Sukarami.
"Pak waka bisa minang?. Kenapa gak bisa bahasa Minang. Saya itu lahir di bawah kaki Gunung Talang, Sukarami," ujarnya.
Ia mengatakan, juga menetap selama 7 tahun di Kabupaten Solok. Kemudian dia baru pindah ke Pekanbaru, Riau. Baca Juga: Cerita Wakapolri Komjen Gatot Eddy Lahir dan Tinggal di Kaki Gunung Talang Solok
"Saya 7 tahun di Solok," ujarnya.
Masjid Hj Alisma Alius didirikan Mantan Kepala mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius. Nama masjid itu merupakan nama ibu dari Suhardi Alius.
Masjid megah ini dibangun sejak November 2021. Masjid yang berlokasi di jalan lintas Padang-Solok bisa dimanfaatkan warga sekitar dan para musafir untuk beribadah dan beristirahat.
Kata Gatot, masjid ini bukti bakti Suhardi Alius kepada orang tuanya. Suhardi juga dinilai peduli dengan kampung halamannya Kabupaten Solok.