Berita Dharmasraya - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Dasril Panin Datuak Labuan telah menjajaki karir polilik yang panjang, hingga berakhir di kampung halaman.
Langgam.id - Dasril Panin Datuak Labuan, pria kelahiran Sungai Dareh, 6 Agustus 1947 itu kini telah tiada. Setelah perjalanan panjang dalam perpolitikan di Indonesia, Dasril menghembuskan napas terakhirnya dalam pengabdian untuk kampung halaman, Kabupaten Dharmasrya.
26 Februari 2021, Dasril Panin resmi menjabat sebagai Wakil Bupati Dharmasraya, ia merupakan wakil bupati dengan usia tertua dari 12 wakil bupati di Sumatra Barat (Sumbar) hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 yang dilantik saat itu.
Saat dilantik sebagai wakil bupati untuk menemani perjuangan Sutan Riska Tuanku Kerajaan membangun Dharmasraya, Dasril Panin sudah berusia 73 tahun.
Meskipun demikian, perjalanan Dasril Panin dalam kancah politik di Indonesia tak perlu diragukan.
Dasril Panin telah meniti karir sebagai anggota Dewan Perwakilan Raykat (DPR) RI sejak 1982. Saat itu ia mewakili Sulawesi Selatan dari Partai Golongan Karya (Golkar).
Ia diusulkan untuk jadi anggota DPR RI oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Odang. Namun, saat itu, Dasril Panin hanya bertahan satu periode.
Kemudian, Dasril Panin kembali menjadi pengangguran, lalu ia diangkat menjadi pengganti antar waktu anggota DPR RI untuk menggantikan almarhum Zulharmans Said tahun 1992.
Lalu, pada pemilu 1992, Dasril Panin maju sebagai calon anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Sumatra Barat, ia terpilih, dan menjadi angota DPR RI periode 1993-1997.
Dikutip dari buku Profil 200 Tokoh - Aktvis dan Pemuka Masyarakat Minang edisi I 1995-1996 yang diterbitkan PT. Permo Promotian bekerjasama dengan Yayasan Bina Prestasi Minang Indonesia dan PT. Head Infomarko, perjalanan panjang Dasril Panin dikisahkan.
Dasril Panin merupakan putra keempat dari enam bersaudara. Ia dilahirkan dari pasangan Panin Mangkudun Sati dan Ambunsuri yang berprofesi sebagai pedagang kecil.
Sejak kecil, Dasril Panin sudah terbiasa hidup mandiri. Bahkan, demi pendidikan, ia sangat jarang bertemu dengan kedua orang tuanya.
Dalam buku Profil 200 Tokoh - Aktvis dan Pemuka Masyarakat Minang itu, dikatakan Dasril, sejak sekolah rakyat di Jambi, kemudian melanjutkan pendidikan ke Kota Padang (SMP dan SMA) ia sangat jarang bertemu orang tua nya.
Bahkan, saat pulang ke rumah ia kerap tak jumpa dengan ibu dan bapaknya yang harus menjajaki satu pasar ke pasar lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Bapak ibu pedagang kecil, dan sering bepergian dari pasar ke pasar. Kadang, masalah sampai bermalam," ujar Dasil dalam buku itu.
Tak hanya itu, menurut Dasril, orang tuanya juga kerap menitipkan uang belanja kepada kerabatnya di kampung.
"Karena jarang bertemu, uang jajan dititipkan sama anggota keluarga di kampung. Saya pulang hanya untuk mengambil bekal, lalu kembali ke kota," ucapnya.
Tidak hanya itu, Diceritakan Dasril, ia juga sempat menjadi sopir taksi ketika masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia.
Lalu, juga sebagai guide anjungan Sumatra Barat di Jakarta Fair.
Selain itu, Dasril juga aktif di berbagai organisasi, seperti AMPI dan juga KNPI.
Pria Berambut Putih yang Hobi Mendengar Petir
Sejak kecil, Dasril Panin Datuak Labuan dikenal orang yang humoris dan ceplas-ceplos. Bahkan, di kalangan teman-temannya, ia dijuluki pria berambut putih yang sederhana.
Dalam buku Profil 200 Tokoh - Aktvis dan Pemuka Masyarakat Minang itu juga disebutkan, bagi yang tidka begitu kenal dengan Dasril Panin, ia kerap dikesankan sebagai orang aneh.
Tapi, memang begitulah adanya Dasril Panin Datuak Labuan. Suka ceplas-ceplos, bahkan saat ditanya hobi, Dasril Panin akan menjawab mendengar gelegar patuih (guruh).
Kata Dasril dalam buku itu, ia memang sangat menyukai suara guruh. Ketika hujan akan turun yang didahului kilat dan guruh, maka ia akan segera mencari bangunan dengan atas seng.
Lalu, ia menikmati kucuran hujan yang menimpa atas sembari mendengar guruh. "Seperti orang bersemedi, saya menikmati betul salah satu dari kebesaran Tuhan itu," ucapnya.
Gelar Datuak Bagi Dasril Panin
Dasril Panin menyandang gelar datuak ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Menangah Atas (SMA).
Menurut Dasril, gelar datuak merupakan sebuah tanggungjawab yang besar, ia bukan menganggap itu sebagai prestise.
Selain itu, dikatakan Dasril, gelar datuak itu juga sebagai penanda, bahwa ia putra Minangkabau.
"Gelar itu bukanlan prestise untuk saya, ini sebuah tanggung jawab. Jadi, dengan memanggil datuak, orang akan tahu, bahwa saya putra Minang dan seorang ninik mamak," jelasnya.
Biodata Dasril Panin Datuak Labuan
- Nama: DP Datuak Labuan
- Panggilan Akrab: Das
- Temppat Tanggal Lahir: Sungai Dareh, 6 Agustus 1947
- Negeri Asal: Sungai Dareh, Sawahlunto/Sijunjung
- Gelar: Datuak Labuan dari Suku Mandahiling
Pendidikan
- SDN 2 Jambi: 1960
- SMPN 5 Padang: 1961
- SMAN 2 Padang: 1967
- FMIPA Jurusan Geografi Politik Universitas Indonesia: 1981
Baca juga: Wakil Bupati Dharmasraya Dasril Panin Meninggal Dunia
Pekerjaan
- Anggota DPR RI Fraksi Karya Pembangunan, Dapil Sulawesi Selatan: 1982-1987
- Anggota DPR RI Fraksi Karya Pembangunan, Dapil Sumbar: 1993-1997
- Anggota DPR RI Fraksi Karya Pembangunan, Dapil Sumbar: 1997-1999
- Anggota DPR RI Frkasi Golkar, Dapil Sumbar: 1999-2003
- Wakil Bupati Dharmasraya: 26 Februari 2021
—