Peringati Peristiwa Situjuah, Gubernur: Catat dan Peringati Kejadian Bersejarah di Sumbar

Peringati Peristiwa Situjuah, Gubernur: Catat dan Peringati Kejadian Bersejarah di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi memimpin peringatan Peristiwa Situjuah ke-74 pada Minggu (15/1/2023) di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota. (Foto: Diskominfo Sumbar)

Langgam.id - Gubernur Mahyeldi meminta organisasi perangkat daerah untuk mencatat semua peristiwa bersejarah penting di Sumatra Barat (Sumbar). Ia meminta peristiwa-peristiwa tersebut ke depan mesti diperingati.

Mahyeldi mengatakan hal tersebut saat memimpin peringatan Peristiwa Situjuah ke-74 pada Minggu (15/1/2023). Upacara itu digelar di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Peristiwa Situjuah terjadi di wilayah tersebut pada 15 Januari 1949. Khatib Sulaiman, salah satu pimpinan perjuangan terdepan di Sumbar kala itu dan puluhan pejuang lainnya gugur ditembak tentara Belanda.

Mahyeldi meminta ke depan peristiwa-peristiwa bersejarah di Sumbar dapat disemarakkan. Ia meminta kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar dan kabupaten/kota untuk mencatat peristiwa besar yang menjadi penentu sejarah bangsa Indonesia.

“Pada tanggal-tanggal tersebut harus dilaksanakan upacara, kegiatan, yang melibatkan banyak pihak dan personil. dalam rangka untuk mewariskan semangat perjuangan dan mengingatkan kepada generasi muda akan sejarah bangsa,” tutur gubernur.

Selain peristiwa Situjuah, ia mencontohkan sejumlah peristiwa heroik lain seperti Perang Kamang, Perang Manggopoh, dan lainnya.

Gubernur Mahyeldi juga berharap Pemprov Sumbar dapat memberikan dukungan demi kelancaran dan terlaksananya acara tersebut di masa yang akan datang.

Dalam amanatnya Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, menyampaikan, memaknai peristiwa Situjuah menjadi salah satu momen untuk mengingat kembali dan menghormati semangat perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah dan mempertahankan Kemerdekaan.

“Peristiwa Situjuah ini harus dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai,” ujar gubernur.

Gubernur mengatakan bahwa masyarakat Sumatera Barat semenjak dahulu sudah menjadi pejuang, proklamator, dan juga menjadi orang-orang yang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

“Kepada generasi muda perlu dicatat dan diketahui, bahwasanya dalam diri kita ini mengalir darah para pemersatu bangsa, pejuang bangsa, dan mengalir darah orang yang cinta pada NKRI,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Upacara yang juga dihadiri Bupati Limapuluh Kota Safaruddin serta sejumlah pejabat dan tokoh itu dimulai dengan mengheningkan cipta, pembacaan naskah pancasila oleh inspektur upacara dan diikuti oleh peserta upacara, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan UUD 1945. (*/SS)

Baca Juga

Tambang Emas Ilegal di Hulu DAS Indragiri Rusak Hutan Simanau, Polda Sumbar Didesak Bertindak
Tambang Emas Ilegal di Hulu DAS Indragiri Rusak Hutan Simanau, Polda Sumbar Didesak Bertindak
Salah satu korban kekerasan anak dibawah umur dalam kasus perusakan rumah doa GKSI PAdang digendong oleh orang tuanya
30 Anak Korban Perusakan Rumah Doa Jalani Trauma Healing
Temui Anak Korban Kekerasan Penyerangan Rumah Doa, Wapres Gibran Serahkan Bantuan
Temui Anak Korban Kekerasan Penyerangan Rumah Doa, Wapres Gibran Serahkan Bantuan
Polda Sumbar telah meringkus sembilan orang dalam kasus dugaan penyerangan dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI
Polisi Ringkus 9 Orang Terkait Dugaan Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
Dua orang anak menjadi korban kekerasan saat aksi pembubaran dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI Anugerah Padang
Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang, Dua Anak Jadi Korban
Karhutla Limapuluh Kota Sudah Padam, tapi Penyidikan Aktor Pembakar Sedang Berlangsung
Karhutla Limapuluh Kota Sudah Padam, tapi Penyidikan Aktor Pembakar Sedang Berlangsung