LANGGAM.ID-- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor, serta galodo seiring dengan peringatan dini BMKG terkait cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Sumbar hingga akhir tahun.
Status tersebut berlaku sejak 17 September 2025 sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 360-597-2025 tentang status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang dan longsor.
"Siaga darurat banjir dan longsor ini ditetapkan hingga Desember 2025," ujar Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Ilham Wahab saat dihubungi, Selasa (1/10/2025).
Ia menjelaskan keputusan tersebut berdasarkan peringatan dini BMKG bahwa wilayah Sumbar diprediksi akan dilanda cuaca ekstrem pada musim hujan tahun ini. Pemerintah melalui BPBD menyiapkan sejumlah langkah mitigasi terkait potensi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem tersebut.
BPBD Sumbar, sambung Ilham telah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait di tataran pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk memperkuat langkah mitigasi dan penanggulan bencana. Termasuk juga memeriksa seluruh kesiapan personel dan kelengkapan alat logistik.
"Sejauh ini kesiapan dan kelengkapan cukup untuk memperkuat mitigasi serta upaya penanggulangan jika terjadi bencana banjir atau longsor. Personil serta alat logistik di BPBD kabupaten kota juga telah disiagakan," ujarnya.
Ia menambahkan, BPBD juga mulai menggencarkan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat, seperti pemasangan rambu-rambu area rawan bencana seperti galodo, longsor serta petunjuk evakuasi. Khusus untuk mitigasi galodo, perangkat peringatan dini, kamera pemantau di hulu sungai juga telah disiapkan sebagai upaya mitigasi bencana galodo di kawasan Gunung Marapi.
Ilham menambahkan, berdasarkan pemantauan sejauh ini beberapa wilayah yang rawan banjir di kawasan pesisir pantai. Kemudian untuk wilayah rawan longsor di Limapuluh Kota, Agam dan Pasaman.
BPBD mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan mengingat wilayah Sumbar akan memasuki musim penghujan. Ditambah dengan peringatan dini dari BMKG akan potensi cuaca ekstrem. (fx)