Langgam.id - Penyelidikan kasus insiden jatuhnya speaker sound system yang menimpa lima orang dan menewaskan seorang murid SD di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), kini ditangani pihak Kepolisian Resor (Polres) Padang Panjang.
Hal ini dibenarkan Kapolsek Padang Panjang AKP Yuhendri. “Kasus ini sudah diambil alih Polres. Pemeriksaan terhadap petugas pemasang sound system ini juga di tangani Mapolres Padang Panjang,” ujar AKP Yuhendri saat dihubungi langgam.id, Minggu (25/8/2019) siang.
Yuhendri tidak merinci jumlah orang dari pihak even organizer (EO) yang sedang menjalani pemeriksaan. Namun, ia memastikan, kasus ini terjadi karena adanya unsur kelalaian.
“Yang diperiksa untuk dimintai keterangan sedang berlangsung dan ditangani reserse. Berapa jumlah yang diperiksa mungkin langsung ke Pak Kasat Reskrim aja,” katanya.
Terkait perkembangan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini, langgam.id masih berupaya meminta keterangan dari Polres Padang Panjang. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui apakah ada yang ditetapkan tersangka dalam kasus ini.
Seperti diketahui, kasus jatuhnya speaker sound system milik EO Cebek Sound ini menimpa lima orang korban. Satu di antaranya dinyatakan meninggal bernama Rara Rizkyatul Hanif (12 tahun) merupakan murid SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.
Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka dan telah dilarikan ke Rumah Sakit setempat. Korban yang mengalami luka-luka antara lain, Niesya Defina Putri (11 tahun) dan Adina Raisa Claresta (11 tahun). Dua korban ini juga tercatat sebagai murid SDN 03 Guguk Malintang.
Korban lainnya adalah Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguk Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut.
Informasinya, rangkaian panggung yang dipasang EO untuk acara pembukaan Kemah Budaya Nasional yang akan dimulai Senin (26/8). Kemah Budaya Nasional ini diikuti oleh peserta seluruh Indonesia.
Sedangkan para korban merupakan penari yang akan tampil dalam acara tersebut. Saat kejadian, para korban melaksanakan gladi bersih tari massal. (Irwanda/RC)