Langgam.id- Penulis atau pegiat literasi asal Bukittinggi Soetan Radjo Pamoentjak berhasil meraih Anugerah Literasi Kategori Penulis Terbaik Tingkat Sumatra Barat (Sumbar) Tahun 2021.
Penghargaan Anugerah Literasi tersebut digelar setiap tahun guna mengapresiasi individu, kelompok serta lembaga yang mempunyai kontribusi positif terhadap pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca di Sumbar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi Johnni, mengatakan dririnya mensyukuri pencapaian ini. Penghargaan merupakan sejarah baru yang diukir Kota Bukittinggi di bidang literasi Kategori Penulis Terbaik.
"Saya ucapkan selamat kepada Saudara Soetan Radjo Pamoentjak atas prestasi yang diraih," ucapnya.
Lanjutnya, penghargaan yang diterima Soetan Radjo Pamoentjak bermula dari Lomba Menulis Cerita Rakyat yang diselenggarakan Dinas Pepustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi bulan Maret sampai akhir Juni 2021 lalu.
"Saudara Soetan Radjo Pamoentjak keluar sebagai pemenang Lomba Menulis Cerita Rakyat yang kemudian mewakili Kota Bukittinggi pada Lomba Penulis tingkat Provinsi Sumatra Barat 2021,” jelasnya.
Soetan Radjo Pamoentjak saat ini juga aktif membantu kegiatan literasi yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi dalam kegiatan Gebyar Literasi ke sekolah-sekolah di Kota Bukittinggi.
"Bukittinggi Hebat adalah tema yang beliau pilih dalam kegiatan literasi tersebut," ujarnya.
Tentang Soetan Radjo Pamoentjak
Soetan Radjo Pamoentjak adalah nama pena dari Irman Adnan. Pria 51 tahun kelahiran Batusangkar itu belajar menulis secara autodidak sejak dari pendidikan sekolah dasar.
Soetan memutuskan menetap di Kota Bukittinggi sejak 2002. Ia berprofesi sebagai pedagang di Pasar Aur Kuning, Bukittinggi. Profesi itu pun masih ditekuni pria yang telah memasuki usia kepala lima hingga sekarang.
Sejauh ini, ia telah melahirkan beberapa karya, seperti novel, puisi, cerpen, cerita mini seri dan lainnya. Di antaranya karyanya sudah mendapatkan penghargaan, seperti Juara II sayembara Siwa Nataradja Award I pada tahun 2015 untuk manuskrip puisi “Malagi”.
Ia juga termasuk dalam 16 penulis, dari 800 penulis Indonesia, yang lolos seleksi untuk mengikuti festival bertaraf internasional UWRF 13 pada 2016 di Ubud, Bali, melalui novelnya berjudul Harimau Betina.
Seotan Radjo Pamoentjak juga merupakan salah satu pencetus dan pendiri komunitas sastra dan seni Sarunai Bukittinggi-Agam.
Beberapa karyanya yang telah terbit, antara lain: Kumpulan Puisi Sakiu (Teras Budaya, 2020), novel (Pdf) Surau Lapau dan Rantau (PT Balai Pustaka, 2018), novel Harimau Betina (Teras Budaya, 2015), Kumpulan Puisi “Tuhan Dmakan Belatung” (Teras Budaya, 2014), Kumpulan Kaba “Puyu Basisiak Ameh” (Ilmi Publisher, 2014), dan Kumpulan Puisi “Keris Tua Merajah Malam” (Awang Awang Publishing, 2012). (*Rahmadi/Lisa Septri).